Rabu, 09/09/2020 10:19 WIB
Hadapi Pandemi Covid-19, Begini Cara Memperkuat Ketahanan Keluarga
JAKARTA, DAKTA.COM - Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak April lalu secara drastis telah mengubah cara hidup seluruh warga dunia. Menurut survei yang dilakukan BKKBN selama masa pendemi Covid-19 di Jawa dan Sumatera saja menunjukkan hampir 95% keluarga mengalami stres akibat pandemi dan berbagai pembatasan yang diberlakukan. Sumber stres berasal dari dua hal. Pertama, akibat kekhawatiran tertular covid-19, hingga tingkat berlebihan. Kedua, dampak ekonomi yang timbul karena menurun penghasilannya.
Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan lembaganya menerima banyak pengaduan sepanjang 16 Maret sampai 13 Mei. Pengaduannya meliputi 259 pengajuan pembelajaran jarak jauh dan 42 pengaduan terkait keluarga dan pengasuhan alternatif selama masa pandemi.
Menanggapi fenomena tersebut, organisasi Aliansi Perempuan Peduli Indonesia (ALPPIND) DKI Jakarta mendorong agar keluarga tetap kompak dan kuat menghadapi berbagai problema semasa pandemi. Termasuk bagaimana menghadapi sistem pendidikan jarak jauh yang terpaksa dilakukan anak-anak dalam keluarga.
“Menurut kami ketahanan keluarga sangat penting karena keluarga adalah milik kita yang paling berharga, menentukan masa depan kita, tempat melahirkan generasi unggul yang bertakwa dan menentukan peradaban dan kemajuan bangsa dan negara,” kata pendiri Alppind, Aan Rohana.
Untuk itu, Aan memaparkan beberapa hal yang menjadi dasar strategi penguatan ketahanan keluarga selama masa pandemi. Yaitu keimanan yang kokoh, rajin ibadah, memiliki hati tenang, banyak inspirasi melahirkan banyak kebaikan, bersabar dan berikhtiar maksimal untuk menjaga kesehatan.
Para suami dan istri juga harus bisa melaksanan kewajiban sebagaimana mestinya sebagai pasangan juga sebagai orang tua. Termasuk saling bahu membahu bekerjasama dalam mengatasi semua masalah, saling meringankan beban dan tidak banyak menuntut
Tak hanya dari segi psikologis keluarga, Aan juga menyebut pentingnya pola hidup sehat, bersikap qona’ah, banyak berdoa, menjaga suasana kehangatan dalam keluarga, saling membahagiakan dan yang tak kalah pentingnya adalah dengan kemampuan mengambil mengambil hikmah dari dampak Covid-19.
Mengenai sistem pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi, hal ini juga menjadi tantangan bagi orang tua untuk mampu menyesuaikan dengan kebutuhan anak. Karena itu, orang tua harus menyediakan tempat atau ruang yang tenang dan kondusif. **
Reporter | : | |
Editor | : | Dakta Administrator |
- RESMI DILANTIK, DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB MASA BAKTI 2024-2029
- BAZNAS Berikan Rekomendasi Izin Pembentukan Bagi LAZ Al-Kahfi Peduli
- Jangan Sampai Dideportasi, Ini Cara Bikin Visa Wisata ke Luar Negeri
- Obsatar Sinaga Pimpin ICMI Jabar Seusai Terpilih Dalam Muswil
- Peresmian Kampung Zakat Desa Bersinar Uwemalingku (beriman, bersinergi, dan berkarya)
- Anter Bantuan Hewan Ternak Pakai Perahu Eretan, Bukti Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
- Program Tebar Sarung dan Mukena: Menjawab Keperluan Jiwa para Korban Semeru
- Dana Muktamar IV Wahdah Islamiyah Sebagian Dialihkan untuk Korban Bencana
- Himpunan Alumni IPB Salurkan Bantuan Kemanusiaan Terdampak Erupsi Semeru
- Bentuk Apresiasi, IFI Gelar Indonesia Fundraising Award 2021
- Meriah, Sahabat Yatim Indonesia Rayakan Milad Laznas Ke-12 Tahun
- REI DPD Jabar dan Komisariat Bekasi Beri Santunan dan Sebar Wakaf 1000 Mushaf Al Quran
- HA-E IPB Serahkan Donasi untuk Masyarakat Terdampak Bencana di NTT dan NTB
- Human Initiative Miliki 4 Program Bukber
- Terima Donasi Kembali, BAZNAS Akan Salurkan Bagi Warga Terdampak Pandemi
0 Comments