Kamis, 13/08/2020 12:08 WIB
Adaptasi Covid-19, Madrasah dan Pesantren Harus Tetap Produktif
JAKARTA, DAKTA.COM - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menyatakan semua lembaga pendidikan termasuk madrasah dan pesantren harus beradaptasi dan berdamai dengan Pandemi Covid-19.
“Di tengah adaptasi kebiasaan baru ini, pendidikan madrasah dan pesantren pun dituntut untuk mampu berkreasi dan produktif agar tidak tertinggal oleh dinamika keadaan yang berjalan serba cepat,” kata Zianut Tauhid ketika berkunjung ke Madrasah Tsnawiyah (MTs) Negeri 1 Semarang, di Jalan Fatmawati Ketileng Semarang, Rabu (12/8/2020).
Ketika menyampaikan pengarahan kepada jajaran MTs N 1 Semarang serta pejabat yang hadir, Wamenag memotivasi agar madrasah dan pesantren memiliki optimisme tinggi dan produktif dalam menjalani proses pengajaran. Optimisme dan semangat berproduktif agar dijadikan kiat untuk mencari keberkahan dari musibah Covid-19.
“Kita harus mampu mengambil manfaat dari musibah Covid-19 dengan menciptakan inovasi dan kreativitas baru. Salah satu bentuk manfaat yang dapat kita petik dari Covid-19 adalah percepatan migrasi pembelajaran dari sistem konvensional ke digital sebagai jawaban yang tepat,” tegasnya, sembari memberi respons tinggi atas laporan Kepala MTsN 1 Semarang Drs H Asroni, MAg, dalam menyiapkan alternatif pembelajaran tatap muka di MTs tersebut.
Ia menyatakan, pembelajaran secara virtual dan alternatif tatap muka saat ini dinilai sebagai proses inovasi, agar pembelajaran tidak berhenti.
Ia menyampaikan, pesantren kini mulai membuka kembali proses pembelajarannya, sehingga para santri kembali ke pondok. Di era pandemi ini, ada pesantren yang ketat menerapkan protokoler kesehatan misalnya satu kamar diisi 2-4 santri, namun banyak pula satu kamar diisi hingga 20 santri karena keterbatasan fasilitas kamar.
“Namun secara umum santri kembali menyantri dinilai lebih aman dari serangan Covid-19 daripada mereka di luar pesantren. Maka banyak orang tua yang gembira ketika pesantren kembali dibuka untuk belajar para santri,” kata Wamenag.
Pemerintah memberikan anggaran Rp 2,599 triliun untuk membantu pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan Islam di masa pandemi Covid-19 melalui program Bantuan Operasional Pesantren atau BOP. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Ubhara Jaya Jadi Tuan Rumah Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT)
- Ubhara Jaya Gelar PKKMB Diikuti 2000 Mahasiswa Baru
- Seminar Nasional Fakultas Hukum Ubhara Jaya: Menakar Masa Depan Penegak Hukum Di Indonesia
- Angkatan Pertama, Universitas Bani Saleh Gelar Wisuda 461 Sarjana
- Ubhara Jaya Helat Seminar Internasional Bersama BNPT
- Catatkan 2 Rekor Baru MURI, Ubhara Jaya Resmikan Pendirian Pusat Kajian Ilmu Bela Negara
- Sebanyak 1.299 Mahasiswa Diwisuda, Ubhara Jaya Siap Cetak Lulusan Berintegritas
- Mudah dan Cepat, Berikut Cara Mengecek NPSN Sekolah
- Belajar Online melalui Terjemahan Aksara Sunda ke Teks Latin
- Makna Mendalam dalam Puisi Bali Anyar, Eksplorasi Kehidupan dan Spiritualitas
- Ubhara Jaya Jadi Tuan Rumah Seminar dan Silaturahmi Nasional Pergubi
- Ubhara Miliki Profesor Bidang Ilmu Akuntansi Keuangan Kontemporer
- P2G DESAK KEMDIKBUDRISTEK MENINJAU ULANG SISTEM PPDB
- Hadirkan BNN dan Granat, Ubhara Jaya Gelar Kuliah Umum Memperingati HANI 2023
- Ubhara Jaya Adakan Pelatihan Digital Branding Produk Olahan Limbah Minyak Jelantah
0 Comments