Kamis, 13/08/2020 10:05 WIB
Perintah Mengajak Keluarga untuk Shalat
DAKTA.COM - Mendirikan shalat adalah keutamaan yang sangat penting dan mulia. Namun, jika memperhatikan realita yang ada di rumah-rumah kebanyakan orang saat ini, maka banyak didapati keluarga yang meremehkan dan melalaikan shalat.
Mereka tidak saling mengingatkan dan mengajak anggota keluarganya untuk menjaga shalat. Akhirnya, anggota keluarganya menjadi generasi yang melalaikan dan meremehkan shalat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha/20:132).
Ini merupakan perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada Nabi-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan apapun yang Allah perintahkan kepada Nabi-Nya berarti itu juga sekaligus perintah bagi ummatnya.
Bahkan dalam riwayat lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai menegaskan apabila seorang anak yang sudah berumur 10 tahun belum melaksanakan shalat, maka orang tua boleh memukulnya.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun! Dan pukullah mereka ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan shalat)! Dan pisahkanlah tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)!"
Oleh karenanya, ini merupakan kewajiban bagi orang tua untuk memperhatikan anak-anaknya, serta mengawasi suami/istrinya dan anak-anaknya dalam shalat.
Shalat adalah rukun yang terpenting setelah dua kalimat shahadat. Tentunya, ini dilakukan oleh orang tua setelah dia sendiri menjaga shalatnya dengan penuh perhatian, sabar dan terus berusaha dalam melaksanakannya, hingga dia menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya.
Sebaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: " Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allâh terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” [At-Tahrim/66:6]. Wallahu a'lam bish-shawabi
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Mengapa Agama Jadi Kriteria Utama Calon Istri Menurut Islam? Begini Penjelasannya
- Banyak Gunung Alami Erupsi, Benarkah Pertanda Kiamat Dekat?
- 8 Keutamaan Mengajarkan Ilmu
- Sikap-Sikap yang Termasuk dalam Kemurtadan
- Ramadhan Telah Pergi, Bagaimana Kualitas Keimanan Kita?
- Hindari Kufur Nikmat, Berikut Lima Cara Mendapat Kepuasan Hidup
- Empat Janji Allah yang Tertuang Dalam Alquran
- Muhasabah Bagi Mukmin
- Cara Mempertahankan Iman Setelah Ramadhan
- Istighfar Sebagai Pembuka Pintu Rezeki
- Parfum Jabir bin Hayyan
- Bagaimana Islam Memandang Kesehatan Mental?
- Doa Meminta Keturunan yang Saleh
- Ikhtiar dan Tawakal
- Janganlah Mencela Makanan
0 Comments