Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 30/07/2020 09:59 WIB

DP3A Kota Bekasi Bertekad Tingkatkan Predikat Kota Layak Anak

Ikon Kota Bekasi di Jalan Ahmad Yani
Ikon Kota Bekasi di Jalan Ahmad Yani
BEKASI, DAKTA.COM - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi bertekad meningkatkan predikat Kota Layak Anak ke tingkat Paripurna.
 
Kepala Dinas DP3A Kota Bekasi, Makbullah mengatakan saat ini Kota Bekasi telah meraih Penghargaan Piagam Kota Layak Anak (KLA) tingkat nasional kategori Nindya.
 
“Kami menargetkan status KLA tingkat Paripurna dapat terwujud pada tahun berikutnya demi hak-hak anak serta menjamin perlindungan anak tanpa ada diskriminasi. Ini tekad dari seluruh jajaran dinas,” kata Makbullah, Kamis (30/7).
 
Ia menjelaskan, KLA merupakan predikat yang diberikan kepada daerah yang telah mampu menerapkan sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
 
Pihaknya akan bekerjasama dengan instansi dan dinas lainnya yang mendukung target ini terutama dengan para tokoh masyatakat termasuk Tim Penggerak PKK.
 
Sejak diluncurkan melalui Peraturan Menteri PPPA Nomor 13 Tahun 2011 belum ada daerah yang mendapat predikat KLA seutuhnya, capaian tertinggi diraih Surabaya dan Solo sebagai KLA tingkat utama.
 
“Penghargaan ini menjadi langkah Pemerintah Kota Bekasi menuju tingkatan selanjutnya, yakni Paripurna, hingga menjadi KLA sepenuhnya,” kata Makbullah yang baru dilantik menjadi Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak setelah sebelumnya menjabat sebagai Asda II Pemkot Bekasi.
 
Percepatan target menjadi Kota Ramah Anak merupakan wujud komitmen Pemkot Bekasi dalam menyiapkan generasi baru yang aman guna meneruskan pembangunan daerah yang berkelanjutan.
 
“Pemerintah Kota Bekasi bertekad mewujudkan target ini. Kita akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mewujudkannya. Saya yakin dan percaya dapat terwujud,” katanya. 
 
Makbullah juga berjanji akan menekan angka kekerasan anak baik yang dilakukan oleh keluarga maupun lingkungan masyarakat lainnya. Saat ini menurut Makbullah, angka kekerasan terhadap anak jumlahnya mencapai ratusan kasus.
 
"Sosialisasi akan dilakukan hingga tingkatan keluarga. Hal ini mengingat semua anak harus dilindungi dan disayangi," pungkasnya. **
 
Reporter : Warso Sunaryo
Editor :
- Dilihat 1433 Kali
Berita Terkait

0 Comments