Ahad, 19/07/2020 11:34 WIB
Alasan Ilmiah Allah SWT Larang Minum Khamar
DAKTA.COM - Seorang pedagang asal Yaman pada suatu hari bertanya kepada Rasulullah. Dia bertanya tentang kebiasaan masyarakat di tempat tinggalnya yang suka minum minuman keras terbuat dari bahan padi-padian yang disebutnya mizr. Rasul menjawab pertanyaan itu dengan pertanyaan pula,"Apakah minuman itu memabukkan?"
Dan setelah dijawab "ya" oleh pedagang tadi, maka Rasul pun bersabda, "Setiap yang memabukkan sangatlah dilarang. Allah sudah membuat ketentuan bahwa bagi mereka yang meminum minuman memabukkan, maka di dalam minumannya itu akan berisi tinat al-khabal."
Orang tadi kembali bertanya apa yang dimaksudkan tinat al-khabal dan Rasulullah menjawab."Itu merupakan keringat yang berasal dari penghuni neraka."
Larangan agama Islam agar umat menjauhi meminum khamr bukan tanpa dasar maupun alasan. Ditinjau dari segala sisi, tidak ada yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh apabila seseorang menjadi pencandu minuman alkohol. Yang ada hanyalah kemudaratan.
Allah SWT dalam Al Quran jauh-jauh hari sudah mengingatkan: "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termaSuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (QS Al-Maidah [3]:90)
Dan, peringatan itu benar adanya. Di zaman serba modern ini, ditengarai alkohol merupakan penyebab nomor satu kecelakaan lalu lintas dan ketidak harmonisan rumah tangga.
Negara adidaya Amerika Serikat (AS) punya catatan buruk mengenai hal ini. Selama tahun 1996, dari 17.126 jiwa meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, 3.732 berhubungan dengan alkohol.
Masih ada lagi dampak negatif alkohol. Penelitian menunjukkan, setiap konsumsi 2-3 gelas alkohol per hari, pada akhirnya dapat menganggu fungsi jantung. Studi lain bahkan menyatakan alkohol bisa menimbulkan efek negatif terhadap fisik bayi yang baru lahir.
Berdasarkan hasil penelitian American Medical Association (AMA) tahun 1988, menyebutkan bahwa angka 100 ribu kematian serta uang berjumlah 85,8 miliar dolar berkaitan langsung dengan akibat alkohol, dengan 25 hingga 40 persen ruang inap rumah sakit berisikan pasien penyakit komplikasi karena alkohol.
Jumlah tersebut masih lebih besar dari akibat obat-obatan terlarang dan rokok, walau digabung sekalipun.
AMA juga melaporkan, faktor gaya hidup dan problem sosial telah menghabiskan biaya 171 miliar dolar anggaran kesehatan negara. Dr Daniel Johnson Jr, juru bicara AMA, mengatakan setiap tahunnya miliaran dolar harus disisihkan untuk perawatan akibat kekerasan, penyalahgunaan narkoba, rokok, serta alkohol.
Data statistik AMA menyebut dari tahun 1988 hingga 1996, tercatat 500 ribu kasus kematian lantaran dampak merokok dan biaya perawatan mencapai 22 miliar dolar.
Angka 100 ribu kematian dan 85,8 miliar dolar bagi kasus alkohol, dan penyalahgunaan narkoba menghabiskan dana 58,3 miliar dolar guna rehabilitasi dan perawatan. **
Editor | : | |
Sumber | : | Republika |
- Mengapa Agama Jadi Kriteria Utama Calon Istri Menurut Islam? Begini Penjelasannya
- Banyak Gunung Alami Erupsi, Benarkah Pertanda Kiamat Dekat?
- 8 Keutamaan Mengajarkan Ilmu
- Sikap-Sikap yang Termasuk dalam Kemurtadan
- Ramadhan Telah Pergi, Bagaimana Kualitas Keimanan Kita?
- Hindari Kufur Nikmat, Berikut Lima Cara Mendapat Kepuasan Hidup
- Empat Janji Allah yang Tertuang Dalam Alquran
- Muhasabah Bagi Mukmin
- Cara Mempertahankan Iman Setelah Ramadhan
- Istighfar Sebagai Pembuka Pintu Rezeki
- Parfum Jabir bin Hayyan
- Bagaimana Islam Memandang Kesehatan Mental?
- Doa Meminta Keturunan yang Saleh
- Ikhtiar dan Tawakal
- Janganlah Mencela Makanan
0 Comments