Senin, 29/06/2020 13:44 WIB
Overload, Sampah dari Luar Wilayah Dibuang ke TPAS Burangkeng
CIKARANG, DAKTA.COM - Seorang warga Burangkeng mengaku menangkap basah truk sampah dari luar Kabupaten Bekasi membuang sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Burangkeng. Truk sampah itu berpelat F, dan diduga berasal dari Kawasan Bojongkulur, Cileungsi atau sekitarnya.
Salah seorang warga Burangkeng, Abdur Rohman, mengaku pemuda di Burangkeng pada April 2020 lalu pernah memprotes keras truk sampah dari luar Kabupaten Bekasi membuang sampah di tempat itu.
"Memang itu pernah ramai di media tentang penolakan sampah dari luar Bekasi dari pemuda Burangkeng saat ini. Informasinya, sampai saat ini masih berlangsung pembuangan sampah dari luar Bekasi," ucap Abdur, Senin (29/6).
Pria yang juga Ketua Badan Pengurus Kabupaten (BPK) Ormas Oi ini sangat menyayangkan hal itu, karena TPAS seluas 11,2 hektare itu sudah overload hingga saat ini. Untuk menampung sampah dari Kabupaten Bekasi pun sudah hampir tak sanggup, apalagi ditambah dengan sampah dari luar.
"Ini kan sudah jelas kondisi TPAS Burangkeng sudah overload. Kok bisa-bisanya sampah luar Kabupaten Bekasi masuk leluasa ke area TPAS? Oi sebagai salah satu organisasi pecinta lingkungan menolak keras adanya sampah luar Bekasi masuk TPAS Burangkeng," tegasnya.
Ia berharap ada tindakan tegas bagi yang melakukan aktivitas pembuangan sampah ke TPAS yang semakin hari semakin menggunung itu.
"Ini kan TPAS satu-satunya di Kabupaten Bekasi dan kondisi sudah tidak mampu menampung sampah dari 23 Kecamatan. Kalaupun memang masuk itu kan harus kerja sama seperti Jakarta dengan Kota Bekasi," tuturnya.
Ia mengatakan jika sampah Cileungsi masuk ke TPAS Burangkeng secara ilegal, merugikan Kabupaten Bekasi, karena tidak ada uang retribusi.
"Apakah sampah Cileungsi masuk TPAS Burangkeng itu masuk retribusi. Ini harus ada kejelasan," tegasnya.
Tempat Pembuangan Akhir Sampah Burangkeng saat ini dalam kondisi overload sejak 2014 lalu dan masih terus menampung sampah sampai saat ini.
TPAS Burangkeng menampung 800 ton sampah dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi tiap hari. TPAS itu akan diperluas 20 hektare untuk menyiasati overload. **
Reporter | : | Ardi Mahardika |
Editor | : |
- Lippo Cikarang Catat Marketing Sales Rp323 Miliar di Kuartal I 2025, Capai 19,6 Persen dari Target Tahunan
- Komitmen Dukung Kebijakan Bupati, PT BBWM Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Babelan
- LPCK Prioritaskan Keberlanjutan untuk Ciptakan Nilai Jangka Panjang bagi Pemangku Kepentingan
- PT BBWM Berbagi Kebahagiaan Ramadhan, Santuni Anak Yatim di Babelan
- FajarPaper Terima Kunjungan KLH, Kemenperin, dan APKI Bahas Pengelolaan Limbah dan Bank Sampah
- Global Insan Mulia Gelar Gebyar Ramadan 1446 H, Santuni 100 Yatim dan Dhuafa
- Lippo Cikarang Mall Rayakan Tiga Dekade dengan Identitas Baru dan Konsep Lebih Modern
- Lippo Cikarang Cosmopolis Resmikan Taman Anabul, Fasilitas Baru untuk Hewan Peliharaan
- Forkammi Dorong Peningkatan Kompetensi Khotib melalui Dauroh Khutoba
- FajarPaper Dukung Perekonomian Berkelanjutan dengan Budidaya Lele dan Pengelolaan Sampah
- BBWM Rayakan 22 Tahun, Komitmen pada Pembangunan dan Tanggung Jawab Sosial untuk Masyarakat
- Pagar Laut di Bekasi untuk Pembangunan Alur Pelabuhan
- Gadang Barubah Hadir di Cikarang: Restoran Padang dengan Konsep Unik
- Bekasi Premier Pencak Silat Tournament 2nd Edition 2025: Membangkitkan Cinta pada Pencak Silat
- FajarPaper Sukseskan Panen Lele, Dukung Kemandirian Ekonomi Warga Binaan
0 Comments