Jum'at, 26/06/2020 09:51 WIB
Pembelajaran Jarak Jauh Perlu Dievaluasi Terkait Efektivitasnya
JAKARTA, DAKTA.COM - Kegiatan belajar jarak jauh diberlakukan pemerintah sebagai imbas dari ditiadakannya kegiatan belajar mengajar di sekolah akibat pandemi Covid-19. Selama sekitar tiga bulan pelaksanaannya, implementasi pembelajaran jarak jauh ternyata masih membutuhkan banyak perbaikan. Hal ini terlihat dari masih banyaknya keluhan yang masuk terkait hal ini. Salah satunya adalah terkait akses pembelajarannya itu sendiri.
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Nadia Fairuza mengatakan, pemerintah perlu terus melakukan evaluasi untuk memastikan efektivitas program ini. Walaupun demikian, kebijakan pembelajaran jarak jauh yang dijalankan pemerintah patut diapresiasi. Namun tetap dibutuhkan adanya perbaikan untuk memastikan semua siswa dapat mengaksesnya.
Ia menjelaskan, ada beberapa poin yang sesungguhnya merupakan potensi yang dapat dikembangkan pemerintah dalam sistem pendidikan nasional selanjutnya.
Di antaranya, adalah penggunaan blended learning secara intensif dalam sistem pendidikan. Kemudian diperlukan adanya peningkatan jiwa inovasi dan jiwa entrepreneurial kepala sekolah, guru dan siswa dalam menyiasati kesulitan dalam pembelajaran jarak jauh.
Berikutnya adalah perlunya penjajakan untuk kerja sama sektor swasta-publik dalam sektor pendidikan, terutama dalam aspek penyediaan infrastruktur. Yang terakhir adalah perlunya evaluasi dalam sistem pelatihan guru yang ada.
"Persoalan konektivitas internet dan juga infrastruktur teknologi membuat sebagian siswa terancam ”tertinggal” karena tidak bisa mengikuti pembelajaran seperti ini. Teknologi, khususnya internet, ponsel pintar dan laptop sekarang digunakan secara luas untuk mendukung pembelajaran jarak jauh," ucapnya dalam keterangannya yang diterima, Jumat (26/6).
Namun, perubahan kegiatan belajar mengajar ini justru merugikan para siswa yang yang berasal dari keluarga prasejahtera dan yang berada di daerah pedesaan dan daerah 3T. Sekarang mereka perlu menghadapi hambatan tambahan yang muncul akibat ketidaksetaraan konektivitas internet dan kepemilikan infrastruktur teknologi.
“Beragamnya latar belakang siswa dan daerah asalnya tentu menjadi permasalahan dan pembelajaran jarak jauh. Dikhawatirkan akan ada siswa yang tertinggal pelajaran karena hal ini. Pemerintah perlu memikirkan solusi bagaimana mereka bisa tetap mengakses materi pembelajaran selama belajar di rumah,” terang Nadia.
Mengatasi hal tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti mempertimbangkan diversifikasi media pembelajaran lain selain TV dan internet. Penggunaan stasiun radio untuk mentransmisikan materi pembelajaran, khususnya untuk wilayah yang tidak terjamah akses internet, dapat dijadikan salah satu alternatif.
Pemerintah juga dapat menggunakan layanan pos untuk mendistribusikan materi belajar berbentuk fisik yang kemudian dikirimkan ke rumah masing-masing siswa. Namun mengidentifikasi platform mana yang paling efektif sangat tergantung pada pemerintah daerah karena pemerintah daerah memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai lanskap pendidikan di daerahnya daripada pemerintah pusat.
Selain itu, kesuksesan pembelajaran jarak jauh juga perlu didukung oleh kompetensi guru yang memadai. Namun karena pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru tidak dapat dilakukan di tengah pandemi, para guru diharapkan bisa inovatif dalam menyampaikan pelajaran. Dinas pendidikan setempat perlu menyediakan asistensi dan konsultasi bagi mereka.
Nadia menambahkan, pemerintah daerah memiliki peranan yang besar dalam hal. Selain memberikan bantuan bagi sekolah, pemerintah daerah juga dapat menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai dukungan dana dan untuk menyediakan panduan teknis tentang pembelajaran jarak jauh, misalnya tentang akses ke studio rekaman dan perlengkapannya. Panduan semacam itu juga sebaiknya tidak melupakan sekolah swasta. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Ubhara Jaya Jadi Tuan Rumah Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT)
- Ubhara Jaya Gelar PKKMB Diikuti 2000 Mahasiswa Baru
- Seminar Nasional Fakultas Hukum Ubhara Jaya: Menakar Masa Depan Penegak Hukum Di Indonesia
- Angkatan Pertama, Universitas Bani Saleh Gelar Wisuda 461 Sarjana
- Ubhara Jaya Helat Seminar Internasional Bersama BNPT
- Catatkan 2 Rekor Baru MURI, Ubhara Jaya Resmikan Pendirian Pusat Kajian Ilmu Bela Negara
- Sebanyak 1.299 Mahasiswa Diwisuda, Ubhara Jaya Siap Cetak Lulusan Berintegritas
- Mudah dan Cepat, Berikut Cara Mengecek NPSN Sekolah
- Belajar Online melalui Terjemahan Aksara Sunda ke Teks Latin
- Makna Mendalam dalam Puisi Bali Anyar, Eksplorasi Kehidupan dan Spiritualitas
- Ubhara Jaya Jadi Tuan Rumah Seminar dan Silaturahmi Nasional Pergubi
- Ubhara Miliki Profesor Bidang Ilmu Akuntansi Keuangan Kontemporer
- P2G DESAK KEMDIKBUDRISTEK MENINJAU ULANG SISTEM PPDB
- Hadirkan BNN dan Granat, Ubhara Jaya Gelar Kuliah Umum Memperingati HANI 2023
- Ubhara Jaya Adakan Pelatihan Digital Branding Produk Olahan Limbah Minyak Jelantah
0 Comments