Senin, 15/06/2020 09:50 WIB
Sampah di TPA Burangkeng Stabil, Diduga Terbuang ke TPS Liar
BEKASI, DAKTA.COM - Sampah yang masuk ke Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Burangkeng Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi belum optimal karena banyak yang terbuang ke tempat pembuangan sampah (TPS) liar.
Kepala UPTD Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Burangkeng Kabupaten Bekasi, Maulana mengatakan selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sampah yang masuk ke TPA Burangkeng cenderung normal, padahal aktivitas masyarakat lebih banyak di rumah dan menghasilkan lebih banyak sampah.
"Untuk pembuangan sampah yang masuk ke tpa normal, rata-rata perhari 700-800 ton. Stabilnya sampah yang masuk karena dimungkinkan sampah itu dibuang ke TPS liar," katanya, Ahad (15/6).
Maulana menyebut selama penerapan PSBB dan menuju persiapan adaptasi kehidupan baru (AKB) tidak ada kendala dalam pengangkutan sampah, pihaknya menerima sampah dari UPTD kebersihan di wilayah kecamatan.
"Hanya saja memang persoalan klasik yang belum terselesaikan di
TPA adalah kelebihan kapasitas daya tampung, sehingga kondisi TPA tidak teratur," katanya. **
Reporter | : | Ardi Mahardika |
Editor | : | Asiyah Afiifah |
- WMI Inisiasi Sarasehan Kesiapsiagaan Bencana
- Kaum Millenial Harus Melek Pertanian
- Siaga Erupsi, Rekahan di Tebing dan Kawah Gunung Merapi Bertambah
- Bencana Lahar Gunung Semeru, Doni Monardo: Harus Dibangun Jalur Evakuasi
- Pencemaran Limbah di Kali CBL, Bekasi Memprihatinkan
- Warga Desak Pemkab Bekasi Keruk Sampah di Kali Jambe
- Walhi: Pengkhianatan Terhadap Rakyat pada Pengesahan RUU Cipta Kerja
- Banjir dan Tanah Longsor Rusak Rumah Warga Kota Ambon
- Waspada Cuaca Ekstrem Selama Peralihan Musim
- Danone Aqua Beri Bantuan Korban Banjir Bandang Sukabumi
- Dosen IPB University Ciptakan Garam Sehat dari Rumput Laut
- Potensi Araceae untuk Ketahanan Pangan di Masa Pandemi
- Jaga Kelestarian Alam, BPK Oi Lakukan Penanaman Pohon
- Merusak, Koalisi Desak PT Boskalis Hentikan Penambangan di Perairan Makassar
- Pemanfaatan Limbah B3 Harus Pertimbangkan Lingkungan Hidup
0 Comments