Selasa, 09/06/2020 09:32 WIB
Teken MoU, MUI-BNPB Libatkan Ulama Edukasi New Normal
JAKARTA, DAKTA.COM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) sepakat untuk bekerja sama dalam menanggulangi Covid-19.
Kerja sama itu tertuang dalam penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Senin (8/5).
Nota kesepamahan ini ditandatangani langsung Kepala BNPB, Letnan Jenderal Doni Monardo bersama Wakil Ketua Umum MUI, KH Muhyiddin Junaidi.
Menurut Doni Monardo, MoU ini sangat penting untuk menghadapi Covid-19, apalagi saat ini sudah memasuki era new normal.
"MoU ini sangat penting bagi kita sebagai bangsa Indonesia untuk menghadapi Covid-19 ini," tuturnya di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Senin (8/6).
Doni menjelaskan, bentuk kerja sama yang sangat diharapkan dari para ulama adalah menggandeng MUI lewat ustadz dan dai di berbagai daerah bisa menyampaikan edukasi tentang pentingnya protokol kesehatan.
“Supaya masyarakat kita tahu bahwa mengabaikan protokol kesehatan berisiko pada ancaman kesehatan,” katanya.
Lebih lanut Doni mengatakan, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 ini masyarakat perlu memperbaiki perilakunya, agar lebih taat kepada aturan dan lebih patuh kepada protokol kesehatan.
Namun, menurut dia, protokol kesehatan ini terkadang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Karena itu, untuk menghadapi Covid-19 dia menekankan pentingnya selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Ketiga bagian penting inilah yang harus kita lakukan selama Covid ini masih ada, selama wabah ini masih menjadi ancaman," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ini.
Ia menambahkan, melalui kerja sama dengan MUI ini diharapkan nantinya para ulama bisa menyampaikan pentingnya protokol kesehatan itu setiap saat, baik di lingkungan pendidikan formal maupun di pendidikan non formal seperti pesantren.
"Sehingga masyarakat kita yang mayoritas Islam ini betul-betul bisa memahami karena yang menyampaikannya adalah ulama," katanya.
Doni yakin masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam sangat patuh dan taat terhadap para ulama. Semakin banyak tokoh-tokoh Islam yang menyampaikan pesan pentingnya protokol kesehatan, sehingga bangsa akan semakin cepat mengatasi Covid-19.
Sementara itu, Kiai Muhyiddin Junaidi mengatakan, MUI merasa tersanjung telah diberikan kepercayaan oleh BNPB untuk membantu memutus mata rantai penularan Covid-19 di Indonesia.
Dengan ditandanganinya MoU ini, menurutnya, MUI memiliki beberapa kewajiban di antaranya menyiapkan materi khutbah atau ceramah untuk menghadapi Covid-19.
Kiai Muhyiddin menjelaskan, kewajiban dari MUI antara lain adalah menyiapkan materi khutbah, ceramah dan juga tausiyah kepada masyarakat apabila dalam kondisi musibah harus memperbanyak bersabar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ia mengatakan, kedepannya MUI juga akan meminta saran kepada BNPB untuk meningkatan kedisiplinan umat Islam dalam menghadapi Covid-19 ini.
Ia juga berharap para ulama nantinya lebih disiplin lagi seperti halnya tentara dalam menghadapi pandemi tersebut.
"Mudah-mudahan disiplin tentara ini dapat ditularkan kepada alim ulama. Dan kalau dua-duanya dilakukan Insya Allah upaya kita bisa memberantas Covid-19 dan terputus mata rantainya," ujarnya. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Kapolri Bentuk Satgassus Penerimaan Negara dan Berikut Sosok yang Ditunjuk
- Jelang Puncak Haji, Prof Niam Himbau Jamaah Patuhi Jadwal Lempar Jumrah saat Di Mina
- Elemen Masyarakat Tegaskan Penolakan terhadap Aksi 20 Mei
- MUI : Jangan Sebar Berita Bohong, Fitnah dan Tidak Objektif Pada Walikota, terkait Kasus Pengadaan Alat Olahraga.
- Wamenaker Dukung Perlindungan untuk Pengemudi Ojol Jelang Aksi Unjuk Rasa Besar-besaran
- KORMI Tegaskan Komitmen Pembinaan Inorga dan Luncurkan Logo dan Maskot FORKOT IV 2025
- Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Usulkan Jalur Prioritas Tol untuk Transportasi Publik dalam Peresmian Rute Baru TransJabodetabek Vida–Cawang
- Kejari Kota Bekasi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Alat Olahraga
- Cegah Dimanfaatkan untuk Pragmatisme Politik, UU Zakat Kembali Digugat
- Prestasi Bulu Tangkis tak Bisa Diraih Instan
- 11 Tuntutan Buruh di May Day 2025
- Dahnil Anzar Simanjuntak Soroti Urgensi Petugas Haji Perempuan dalam Raker Komisi VIII DPR RI
- Gubernur 'Konten' Dedi Mulyadi dan Jebakan Komunikasi Artifisial
- JPO Hantu Depan UIN Jakarta Kapan Digeser?
- Purnawirawan Ditantang Tempuh Jalur Konstitusi untuk Copot Gibran
0 Comments