Rabu, 15/04/2020 14:06 WIB
Masa Pandemi, Tiada yang Lebih Hebat daripada Mengingat Allah
DAKTA.COM - Oleh: KH. Bachtiar Nasir
Penulis membuat program Malam Munajat dan Muhasabah Al-Qur`an atau disingkat menjadi 3MQU di AQL TV. Dalam program ini, kami mengajak semua pemirsa untuk mendekatkan diri pada Allah Subhanahu wata’ala.
Sungguh, tidak ada agenda yang paling hebat untuk kita saat pandemi seperti ini, selain bermunajat, menghinakan dan mendekatkan diri kepada Allah.
Imam Syafi’i Rahimahullah dalam kitab “Hilyah al-Auliya`” (IX/136) pernah mengatakan: “Tidak ada dzikir yang paling baik dimasa-masa sedang ada pandemi --terutama pandemi global seperti ini-- kecuali bertasbih kepada Allah Ta’ala.”
Nabi Yunus bin Matta pun sebelum diuji Allah dalam perut ikan yang begitu kelam, beliau mempunyai amal rutin yaitu: bertasbih kepada Allah. Perhatikan firman Allah berikut ini: “Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang bertasbih (banyak mengingat Allah) [143] Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit [144]” (QS. Ash-Shaffat [37]: 13, 144) Zikir di saat lapang itulah salah satu yang membuat Allah menyelamatkan Nabi Yunus ‘Alaihis salam.
Ada banyak dzikir selain tasbih (subhanallah), misalnya: subbuuhun qudduusun; subhanallah wa bihamdih; subhanallah wa bihamdih adada kholqihi, wa ridha nafsihi, wa zinata arsyihi, wa midada kalimatih; subhanallah walham dulillah, wa la ilaha ilallah wallahhu akbar dan lain sebagainya.
Para pembaca sekalian! Mari kita isi malam-malam seperti ini dengan bertasbih, mengingat Allah Subhanahu wata’ala. Jangan sampai kita menjadi golongan yang lalai dari-Nya.
Sebagaimana firman Allah: “dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al-Kahfi [18]: 28).
Dalam kondisi seperti ini, penyakit bisa menimpa kita kapan saja. Apalagi virus ini sifatnya tak terlihat oleh mata, maka umumnya orang lalai terhadap kesehatannya sendiri. Bayangkan apa jadinya jika hari ini kita berada di rumah sakit! Bayangkan jika malam hari ini tubuh kita tiba-tiba demam tinggi! Bayangkan jika kita batuk pada malam hari ini tidak berhenti dan tidak pernah putus sampai berhari-hari!
Bayangkan kalau tiba-tiba hari ini dada kita sesak. Mengalami sesak nafas, terengah-engah. Allah Subhanahu wata’ala akan mengingat hamba-Nya yang sedang dalam kesulitan jika dia mengingat Allah dalam kelapangan dan dalam ketenangan.
Nabi bersabda: “Jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya engkau mendapatiNya di hadapanmu. Ingatlah Dia di waktu lapang niscaya Dia akan ingat kepadamu di waktu sempit.” (HR. Ahmad).
Lebih dari itu, dalam hadits lain Nabi menandaskan: "Barang siapa yang senang Allah mengabulkan doanya ketika dalam keadaan sempit serta berduka maka hendaknya ia banyak berdoa ketika dalam keadaan lapang." (HR. Tirmidzi). Diterimanya atau dikabulkannya doa seorang hamba ketika dalam kondisi sulit, karena saat dalam kondisi lapang juga berdoa atau rajin mengingat Allah Ta’ala.
Bagi saudara-saudaraku yang sedang dalam kemalangan dan kesakitan, saya doakan semoga lekas sembuh dan Allah Asy-Syaafi mengangkat penyakit saudaraku dan semoga Anda semua diampunkan dari dosa-dosa dalam sakitnya dan dihapuskan semua kesalahan-kesalahan, karena sabar menghadapi sakitnya dan jadikanlah sakit ini sebagai sarana untuk mendekatkan diri pada Allah Ta’ala.**
Editor | : | |
Sumber | : | KH. Bachtiar Nasir |
- Mengapa Agama Jadi Kriteria Utama Calon Istri Menurut Islam? Begini Penjelasannya
- Banyak Gunung Alami Erupsi, Benarkah Pertanda Kiamat Dekat?
- 8 Keutamaan Mengajarkan Ilmu
- Sikap-Sikap yang Termasuk dalam Kemurtadan
- Ramadhan Telah Pergi, Bagaimana Kualitas Keimanan Kita?
- Hindari Kufur Nikmat, Berikut Lima Cara Mendapat Kepuasan Hidup
- Empat Janji Allah yang Tertuang Dalam Alquran
- Muhasabah Bagi Mukmin
- Cara Mempertahankan Iman Setelah Ramadhan
- Istighfar Sebagai Pembuka Pintu Rezeki
- Parfum Jabir bin Hayyan
- Bagaimana Islam Memandang Kesehatan Mental?
- Doa Meminta Keturunan yang Saleh
- Ikhtiar dan Tawakal
- Janganlah Mencela Makanan
0 Comments