Kamis, 27/02/2020 15:45 WIB
Publik Jangan Resisten Atas RUU Ketahanan Keluarga
JAKARTA, DAKTA.COM - Sekjen PPP Arsul Sani menilai publik tidak perlu resisten terhadap RUU Ketahanan Keluarga karena baru sebatas usulan.
"Dalam setiap pembahasan Undang-undang, kami selalu memberikan ruang kepada kelompok masyarakat yang ingin memberikan pandangannya," papar Arsul di Jakarta, Kamis (27/2).
Arsul menyampaikan, apa yang tertulis di dalam usulan RUU, belum tentu sama dengan apa yang akan disahkan karena adanya proses pembahasan, ruang diskusi, dan rapat dengar pendapat bersama seluruh elemen masyarakat.
"Oleh karena itu, sebaiknya tidak perlu resisten terhadap RUU ini, karena ke depannya pasti akan melalui proses pembahasan," imbuhnya.
RUU Ketahanan Keluarga yang diajukan oleh DPR menuai banyak kritikan dari berbagai kalangan. Hal itu karena rancangan undang-undang tersebut terdapat sejumlah regulasi yang dinilai banyak mengatur ranah privat seseorang dalam hubungan berkeluarga.
Salah satunya poin yang mengatur tentang kewajiban suami dan istri dalam pernikahan. Salah satu poin yang sangat disoroti dalam RUU tersebut adalah pembagian kerja antara suami dan istri yang hendak diatur oleh negara. Pengaturan tersebut tercantum dalam Pasal 25.
Pasal tersebut mendesak suami sebagai kepala keluarga yang memiliki tanggung jawab lebih dan istri untuk mengatur rumah tangga. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
- 23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
- MK Tolak Gugatan Pilpres yang Diajukan Ganjar-Mahfud
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
0 Comments