Kamis, 27/02/2020 14:11 WIB
Larangan Masuk Saudi, Akan Kurangi Jumlah Jemaah Umrah
BEKASI, DAKTA.COM - Komisaris Aurora Tour dan Travel, Anwar Anshori Mahdum mengatakan, pihaknya sudah mengetahui ada larangan dari pihak Arab Saudi terhadap jemaah umrah dari luar negara Arab Saudi termasuk Indonesia.
"Ya saya sudah tau ada larangan itu. Dan sekarang saya sedang berada di Arab Saudi sedang umrah bersama ratusan jemaah saya," kata Anwar kepada Dakta, Kamis (27/2).
Menurutnya, adanya pelarangan tersebut tentu secara tidak langsung akan mempengaruhi jumlah jemaah yang mendaftar umroh atau haji.
"Jika larangan itu di berlakukan di seluruh negara dan Indonesia terkena. Maka dampaknya juga sangat signifikan terhadap jumlah jemaah ya," ungkapnya di Arab Saudi saat dihubungi.
Dengan adanya larangan jemaah Indonesia yang melakukan umrah ke Arab Saudi, lanjut Anwar, akan berpengaruh sekali bagi pihak travel umrah dan haji yang ada di Indonesia.
"Ya sangat berpengaruh sekali, terutama bagi para jemaah-jemaah yang sudah terdaftar keberangkatannya di bulan sekian gitu kan. Jadi mereka perlu memahami itu," ucapnya.
Menurutnya, pihak Indonesia harus melakukan lobi ke Pemerintah Arab Saudi terkait larangan itu, karena di Indonesia sendiri belum ada yang terjangkit corona.
"Tembusannya mungkin sudah ada di beberapa instansi. Seperti KBRI seharusnya menyampaikan dan KBRI seharusnya menyampaikan ke Pemerintah. Pemerintah melalui Kemenag. Nanti Kemenag Kemudian mendistribusikan informasi ke KBIH-KBIH yang ada di Indonesia," jelasnya.
Ia mengaku, informasi ini baru sekedar selembaran dari Arab Saudi. Sehingga kemungkinan yang tidak bisa masuk ke Arab Saudi adalah negera-negara yang terindikasi terjangkit corona saja.
"Seperti, Iran sudah terkena. Kalau Indonesia belum tentu. Pertama tergantung lobi Pemerintah Indonesia terhadap Pemerintah Arab Saudi. Dan yang kedua, Indonesia belum ada Indikator corona dari jemaah Indonesia," paparnya. **
Reporter | : | Warso Sunaryo |
Editor | : |
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
- Beban Berat Nawawi Pulihkan Kepercayaan KPK
- Bareskrim Selidiki Peretasan Data Pemilih di KPU
- Panja DPR-Kemenag Tetapkan Biaya Haji 2023, Jamaah Harus Bayar Rp 56 Juta
- Boikot Produk Terafiliasi Israel di Indonesia Bisa Melalui Penerapan UU JPH
0 Comments