Kamis, 13/02/2020 11:42 WIB
PKS: BPIP Setop Buat Kegaduhan!
JAKARTA, DAKTA.COM - Terkait pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Yudian Wahyudi yang beberapa waktu yang lalu menyebut musuh terbesar Pancasila adalah agama, Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Polhukam, Sukamta meminta pejabat pemerintah untuk menghentikan kebiasaan membuat pernyataan yang membuat gaduh.
“Sudah berulang kali pejabat pemerintah membuat opini yang membuat gaduh. Sebelum ini Pak Menteri Agama berwacana soal pemulangan eks WNI yang terlibat ISIS. Sebelumnya lagi soal radikalisme, larangan celana cingkrang, dan juga cadar. Semua tadi membuat gaduh di media sosial dan juga di tengah masyarakat, menjadi bahan saling menyerang, saling nyinyir dan bahkan muncul aneka hoaks. Ini bisa menjadi energi negatif yang berbaya bagi persatuan bangsa,” jelas Sukamta dalam keterangan tulisnya kepada Dakta, Kamis (13/2).
Sukamta juga menilai, dampak ucapan Kepala BPIP yang membuat gaduh ini berlawanan dengan apa yang sudah dan sedang diupayakan Kepala BIN, yaitu rekonsiliasi usai Pilpres 2019 dan menghindarkan bangsa dari keterbelahan.
“Jadi ini jelas ucapan yang ngawur dan juga menyesatkan. Secara historis, yuridis, filosofis, dan sosiologis Pancasila bermuatan nilai-nilai agama, karena sejak awal para perumusnya memahami arti penting agama bagi masa depan Indonesia. Presiden perlu menegur yang bersangkutan, jika perlu ditinjau ulang keanggotaan dan posisinya di BPIP, meski sudah meluruskan pernyataannya,” ucap Sukamta.
Lebih lanjut Anggota DPR RI asal Yogyakarta ini menyayangkan berbagai persoalan penting malah tidak diangkat oleh pemerintah seperti soal kebijakan impor berbagai komoditas pangan yang merugikan petani dan peternak, soal kenaikan iuran BPJS, serta perlambatan ekonomi yang sedang berlangsung.
“Kami dengar Kementerian Perdagangan di tahun 2020 ini berencana naikkan kuota impor garam menjadi 2,92 juta ton, padahal kebijakan tersebut selama ini dianggap rugikan petani garam rakyat. Sementara impor beras, jagung, kedelai, dan daging sapi juga cenderung meningkat setiap tahunnya. Jika seperti ini, kapan Indonesia akan swasembada pangan. Jadi sekali lagi setop membuat kegaduhan, mari buat energi positif untuk hadirkan kesejahteraan rakyat,” papar Sukamta. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Dewan Ahmad Murodi Tegur PAM Jaya Soal Semburan Air PDAM di Pondokgede
- Prabowo Aman, Maka Gibran Juga Aman
- Wildan Fathurrahman Minta Disdik Optimalkan Peran Operator SPMB Dampingi Calon Pendaftar
- Perkuat Mesin Partai, DPD PKS Kota Bekasi Gelar Muscab Serentak 12 Kecamatan
- Wakil Ketua DPRD Puspa Yani Dukung Kehadiran Bus Transjabodetabek di Kota Bekasi
- Anggota DPRD Minta Kontraktor Perbaiki Jalan Usai Pengerjaan Proyek Kabel
- Antisipasi Banjir, Anggota DPRD Kota Bekasi Yadi Minta Pemkot Perbanyak Resapan Air
- Jelang Idul Adha, Anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi H.Ajo Dorong Pengawasan Ketat Hewan Kurban
- Tingkatkan Literasi Warga, Anggota DPRD Kota Bekasi Rivai Dorong Setiap RT/RW Bangun Perpustakaan
- Pasangan Heri - Sholihin Komitmen Bangun Perubahan Untuk Kota Bekasi
- Setia Prabowo: Bersyukur Jika Romo Syafi’i Terpilih di Kabinet Zaken Prabowo
- Pasangan Heri - Sholihin Deklarasi Maju Pilkada Bekasi, Ini Janjinya
- Din Syamsuddin Rencanakan Aksi Besar dengan Dukungan TNI untuk Bela Palestina
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
0 Comments