Oase Iman /
Follow daktacom Like Like
Senin, 10/02/2020 14:13 WIB

Investasi Bekal Akhirat

Ilustrasi menanam pohon
Ilustrasi menanam pohon
DAKTA.COM - Setiap muslim pasti selalu berusaha mengumpulkan amal-amal saleh untuk investasi bekal kehidupan di dunia dan akhirat kelak.
 
Akan tetapi, beramal juga ada strateginya dan harus cerdas dalam melakukan kebaikan.
 
Ada dua jenis kebaikan, pertama adalah kebaikan yang ketika dikerjakan pahalanya datang saat itu dan langsung terputus saat itu juga. 
 
Kedua, kebaikan yang ketika dikerjakan pahalanya bisa mengalir terus walaupun orang itu sudah meninggal dunia atau biasa disebut amal jariyah.
 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631).
 
Ternyata, amal jariyah tidak harus selalu membangun masjid, akan tetapi ada kebaikan kecil yang pahalanya termasuk amal jariyah, seperti menanam pohon serta memberikan makan dan minum kepada muslim lainnya.
 
Dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim disebutkan; Dari Sahabat Jabir, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW memasuki pekarangan Ummu Ma’bad, kemudian beliau berkata, “Wahai Ummu Ma’bad siapakah yang menanam kurma ini? Muslim atau kafir?
 
Ummu Ma’bad menjawab, “Muslim.” Lalu Nabi Bersabda, “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu memakannya baik manusia atau keledai atau burung kecuali itu akan menjadi sedekah baginya hingga hari kiamat.” (HR. Muslim).
 
Selain menanam pohon yang bermanfaat, memberi makan dan minum kepada saudara sesama muslim pun termasuk amal jariyah. Sebab makanan dan minuman yang diberikannya itu, akan menjadi tenaga atau eneri bagi seorang muslim yang memakannya untuk mengerjakan kebaikan.
 
Hadits Nabi SAW yang shahih dalam riwayat Imam Ahmad: ”Tidak ada makanan atau minuman yang dihidangkan untuk orang lain, kecuali Allah jadikan bagian dari makanan dan minuman itu berkah."
 
Menurut jumhur ulama, maksud kata berkah pada hadits di atas adalah, makanan dan minuman yang dihidangkan itu akan berada di tubuh orang yang memakan dan meminumnya selama dia masih hidup. 
 
Maka, sesungguhnya Allah SWT sangat memudahkan umatnya dalam beribadah untuk mendapatkan pahala. Oleh karena itu, sebagai muslim kita dianjurkan untuk senantiasa bersyukur dan beramal baik. Wallahu a'lam bissowab.
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 5165 Kali
Berita Terkait

0 Comments