JAKARTA_DAKTACOM: Jakarta Islamic Centre (JIC) menyelenggarakan Halaqah Ulama Ibukota, dengan tema “Peran Ulama dalam Membangun Ibukota Melalui JIC”, di Convention Hall JIC. Panitia acara Halaqah Ulama Ibukota yang juga Humas JIC, Muhammad Hasyim mengatakan, ada beberapa latar belakang diselenggarakannya Halaqah Ulama Ibukota diantaranya menyadari peran Ulama yang begitu central dalam berdirinya JIC, dan untuk mencari masukan dari para Ulama guna mengembangkan JIC di masa depan.



“Ada beberapa hal yang melatar belakangi kegiatan Halaqah Ulama Ibukota, diantaranya kita menyadari peran para Ulama yang begitu central dalam berdirinya JIC, dan untuk mencari masukan dari para Ulama untuk mengembangkan JIC ke depan”. Demikian keterangan Hasyim, di gedung JIC, Jl. Kramat Jaya, Koja, Jakarta Utara, Rabu (12/08/15).



Ia menambahkan, Halaqah Ulama Ibukota juga merupakan napak tilas lahirnya Jakarta atau dahulu bernama Jayakarta, yang tidak lepas dari kontribusi para Ulama dalam perjuangan membebaskan Sunda Kelapa dari beberapa kapal penjajah yang dipimpin langsung oleh Fatahillah.



Saat ditanya mengapa mengunakan istilah “Halaqah”, Hasyim menjelaskan bahwa sengaja menggunakan kata Halaqah, yang secara umum meiliki makna berkumpul dan bermuyawarah bersama untuk merumuskan dan mencari solusi suatu permasalahan yang ada di tengah umat.



Hasyim mengaku, acara Halaqah Ulama Ibukota dibukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dengan Keynote Speaker dari Sekda Provinsi DKI Jakarta, dan beberapa narasumber seperti Habib Ali Hasan Al Bahar, Prof. Dr. Thomas Djamaludin, Dr. Syafi’i Antonio,  Budayawan Betawi Ridwan Saidi, dan seorang ulama asal negeri Cina, Syaikh Abu Bakar.



Ia menegaskan bahwa sejak 15 tahun JIC berdiri yang disahkan oleh Sutiyoso yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, sudah banyak kegiatan para Ulama Betawi di JIC, seperti Tabligh Akbar, Kajian Tafsir Al-Qur’an, dan lain-lain. Maka acara Halaqah Ulama Ibukota ini bukanlah yang pertama, namun justru melanjutkan dan menegaskan eksistensi para Ulama dalam Membangun Ibukota Melalui JIC.