Kamis, 16/01/2020 11:34 WIB
Energi Nuklir untuk Kepentingan Rakyat dan Ketahanan Nasional
JAKARTA, DAKTA.COM - Sekjen Wantanas Lakdya Achmad Jamaludin menyebut Indonesia masih menghadapi persoalan untuk mencapai target pembangunan bidang energi.
Ketergantungan terhadap energi fosil, terutama minyak bumi dalam pemenuhan konsumsi di dalam negeri masih tinggi, yaitu sebesar 38,81% dari total konsumsi energi nasional, sedangkan untuk gas dan batubara mencapai 19,67% dan 32,97%.
Pada sisi lain, pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) masih belum mencapai target yang ditentukan, baru mencapai 8,55% dari total konsumsi energi nasional. Peristiwa padamnya aliran listrik PLN (blackout) wilayah Jabodetabek pada tanggal 4 Agustus 2019 dapat dikategorikan sebagai peristiwa luar biasa karena telah menimbulkan berbagai dampak kerugian baik sosial, ekonomi maupun keamanan publik.
"Dampak blackout dapat dianggap sebagai wujud ketidaksiapan dalam menghadapi kondisi darurat yang diakibatkan kegagalan di sektor energi listrik, dan lebih jauh lagi hal tersebut menunjukkan bahwa ketahanan energi kita masih beresiko, dan pada gilirannya dapat mengancam ketahanan nasional," paparnya dalam simposium Ketahanan Nasional yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada Selasa (14/1).
Wawan H Purwanto, Jubir Badan Intelijen Negara dalam paparannya mewakili Kepala BIN mengatakan dalam upaya terus mengoptimalkan Teknologi Informasi dalam rangka menjaga ketahanan nasional diperlukan langkah-langkah antara lain, pertama, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya membaca agar tertanam dan menjadi budaya di masyarakat, terutama di kalangan generasi muda.
Kedua, optimalisasi peran perpustakaan di sekolah maupun fasilitas umum lainnya, serta digitalisasi informasi untuk menunjang kebutuhan informasi masyarakat.
Ketiga, sinkronisasi untuk bekerjasama melawan hoaks diberbagai media, dengan aktif melakukan kontra narasi terhadap hoaks yang sedang berkembang di masyarakat.
Keempat, memperkuat nilai-nilai Pancasila dan karakter bangsa untuk menangkal setiap potensi ATHG dan proxy asing yang dapat memecah belah NKRI.
Sementara itu, Ketua Panitia, Yayat Dinar mengatakan, KNPI mendorong ketahanan nasional terutama pengembangan energi nuklir untuk kemanfaatan energi demi kepentingan rakyat dan kedaulatan Nasional.
KNPI juga menekankankan pentingnya perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan dengan setop alih fungsi lahan pertanian.
"KNPI mendorong perlindungan dan kesejahteraan petani guna kedaulatan dan ketahanan pangan nasional serta mendorong program Tanah Objek Reforma Agraria atau Tanah Untuk Penggarap," pungkasnya. **
Reporter | : | Ardi Mahardika |
Editor | : |
- Menaker Dorong Organisasi HRD Berkontribusi Tingkatkan Keterampilan Pekerja
- Sambut Libur Sekolah, Pasar Senggol Hadir Kembali di SMB
- Revitalisasi Kalimalang Menuju Wisata Air, Kemenpar Soroti Potensi dan Tantangan
- PHK Sepihak, Massa Buruh Gelar Demo di Gudang Distribusi Coklat di Narogong Bekasi
- PT Naffar Perdana Wisata Sukses Gelar RUPS 2025, Resmi Luncurkan KOPASHUS & DIGI OPZ sebagai Strategi Besar
- WOM Finance Resmikan Kantor Baru Cabang Bekasi 1 di Summarecon
- Investasi Bekasi Tumbuh Pesat, LPCK Luncurkan Hunian dan Komersial Baru di Lippo Cikarang Cosmopolis
- Progres Pembangunan, PT Summarecon Agung Tbk. Seremoni Penutupan Atap SMB Tahap II
- Sambut Idul Fitri, Danamon Menyediakan Solusi Keuangan untuk Mendukung Kemudahan Transaksi Nasabah
- Program Belanja Untung Berlangsung di Summarecon Mall Bekasi, Afgan Bakal Guncang Pengunjung 21 Maret
- KOSPE Bersama Gerakan Semua Bisa Umroh, Gelar Soft Launching Program Simpanan Haji Khusus
- Mengenal Dogecoin dan Pergerakan Harganya
- LPCK Perluas Pilihan Produk RumahTapak Baru Guna Menjawab Kebutuhan Generasi Muda
- Investasi Kabupaten Bekasi Meningkat, Penjualan Properti Residensial dan Ruko LPCK Bertumbuh
- Tidak Impor Pangan Tahun 2025, Mungkinkah?
0 Comments