BEKASI_DAKTACOM: Ribuan orang yang tergabung dalam Majlis Silaturahim Umat Islam Bekasi (MSUIB Bekasi, Senin (10/8/15, menggeruduk kantor pemerintah kota Bekasi. Mereka menuntut pembatalan rekomendasi pembangunan gereja Katolik, Santa Clara di RW 11, Kelurahan Telukpucung, Kecamatan Bekasi Utara.
 
Para ustadz yang hadir dalam acara itu sacara bergantian berorasi dari mobil bak terbuka yang dipasangi sound system. Mereka mengecam FKUB yang telah mengeluarkan rekomendasi untuk pembangunan gereja Katolik, Santa Clara.

Sebanyak 20 orang  perwakilan Majilis Silaturahim, diantaranya, Arifin, Abdul Kodir AKA, Haji Amin Nur dari Pondok Pesanteren. Mereka diterima langsung Walikota Bekasi Rahmat Effendi, dengan didampingi Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji, serta perwakilan dari Polres.

Pertemuan berlangsung secara tertutup. Belum diketahui seperti apa hasil pertemuan tersebut.

Meski belum diketahui hasil pertemuan, salah seorang ustadz yang ikut demo, ustadz Taslim Hidayatullah mengatakan, umat Islam meminta agar rekomendasi yang dikeluarkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dibatalkan.

Alasan pembatalan rekomendasi tersebut karena rekomendasi tersebut karena umat Islam menilai cacat hukum. Kuat dugaan ada pemalsuan terutama surat dukungan dari warga terhadap pendirian gereja Katolik Santa Clara, yang harus dibuktikan dengan foto copy KTP yang dikuatkan dengan tandatangan sebagai bukti persetuan terhadap pendirian gereja tersebut.

"Jika FKUB tetap kukuh dalam pendirian tak mau mencabut rekomendasi, umat Islam akan menggalang kekuatan yang lebih besar" katanya.

"Jangan salahkan umat Islam akan bertindak sendiri-sendiri" tegasnya menambahkan.

Ustadz Taslim, berjanji akan membawa massa muslim yang lebih besar dan mengekupung kantor Pemerintah Kota Bekasi, jika rekomendasi FKUB tak dibatalkan.

Rencananya, Gereja Katolik Santa Clara akan dibangun di RW 11, kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara, kota Bekasi.