Sebagai Ungkapan Solidaritas Terhadap Muslim Tolikara
KUIB Gelar Parade Tauhid
BEKASI_DAKTACOM: Ribuan umat Islam Bekasi ikuti Parade Tauhid, pada Ahad (9/8/15). Parade Tauhid digelar sebagai ungkapan solidaritas terhadap umat Islam di Tolikara Papua, yang diserang umat Kirsten GIDI, saat melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1436 H/ 17 Juli 2015. Peristiwa itu mengakibatkan 60 kios milik warga muslim dan satu masjid dibakar.
Menurut panitia parade, Bernard Abdul Djabbar, parade ini baru pemanasan. Parade Tauhid yang lebih besar akan digelar di Jakarta pada 16 Agustus mendatang.
“Puluhan ribu massa akan hadir dalam acara itu. Mereka berasal dari ormas Islam, lembaga dan gerakan, pesanteren, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), serta para toloh muslim di Indonesia, dari Jabodetabek.” Ungkap Bernard Abdul Djabbar.
Dijelaskan, umat Islam sangat tersinggung atas penyerangan jamaat GIDI terhadap umat Islam yang sedang melaksanakan shalat idul Fitri di Tolikara.
“Yang lebih menyakitkan lagi pemerintah terkesan tak serius menyelesaikan kasus Tolikara. Bahkan seolah-olah tak punya keberanian untuk menyelesaikan kasus yang memukul umat Islam di Indonesia” paparnya.
Itu katanya dibuktikan dengan tak transparannya penanganan kasus penyerangan tersebut. Siapa tersangkanya, berapa tersangkanya, dimana ditahan, seperti apa progres penyidikannya, hingga kini tak jelas.
Berbeda jika umat Islam yang melakukan penyerang. Media akan bersemangat untuk memberitakan. Kalau perlu berulang-ulang diberitakan seperti halnya kasus Ciketing Asam di Bekasi. Berminggu-minggu mediai maenstrim terus memberitakannya.
“ Wartawan dalam dan luar negeri mengorek berita dengan mengait-ngaitkan dengan intoleransi. Para tokoh nasional digiring untuk mengeluarkan pernyataan yang menghujat kasus Ciketing Asam, meski sesungguhnya kasus yang diberitakan banyak yang tak sesuai dengan fakta.” Paparnya.
“Itulah salah satu alasan kami menggelar parade tauhid ini. Parade ini adalah sebagai ungkapan solidaristas kami sebagai sesama muslim terhadap apa yang dialami muslim Tolikara pada 1 Syawal lalu” imbuh Bernard Abdul Djabbar.
Parade Tauhid dimualai sekira pukul 08.00 Wib. Dengan membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid “ Lailahaillallah” massa berjalan memasuki Jl. Ahmad Yani, sambil menariakkan takbir, dan bergerak menuju kawasan Summeracon, kemudian berbalik arah menuju Ahmad Yani dan finis kembali di GOR.
Pada kesempatan itu sejumlah asatidz menyampaikan orasinya yang intinya mengecam tindakan penyerangan terhadap umat Islam di Tolikara, saat melaksanakan shalat indul Fitri. Mereka yang menyampaikan orasi diantaranya, Ustadz Al Izz, Ustadz Abdul Kodir AKA, Ustadz Nanang Prayudanto, Ustadz Agus Muslim, dan Ustadz Rimansyah.
Reporter | : | Warso Sunaryo |
Editor | : |
- Puasa Meningkatkan Iman dan Imun
- Bergerak Bersama dalam Pergerakan Membela Palestina
- Apa yang Dilakukan Makmum Ketika Imam Lupa Saat Shalat?
- Mengucap Salam, Amalan Mulia yang Kian Memudar
- Peliharalah Uban Sebagai Cahaya di Hari Kiamat
- Dahsyatnya Mengucap Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah
- Jadilah Hamba Allah yang Bersaudara
- Pahala Membaca Surah Al Ikhlas
- Lamakanlah Ketika Rukuk dan Sujud
- Telat Shalat Subuh Karena Ketiduran, Harus Bagaimana?
- Doa Agar Dijamin Aman Keluar Rumah
- 5 Amalan Berbakti kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal
- Doa Terbaik di Hari Arafah dan Keutamaannya
- Keistimewaan dan Keutamaan Puasa Arafah
- Pahala Shalat Istikharah
0 Comments