Kajian Keislaman /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 26/12/2019 14:32 WIB

Hikmah Ketika Terjadi Gerhana

Gerhana matahari cincin dari Nias pada Kamis (26/12). (Foto: BMKG)
Gerhana matahari cincin dari Nias pada Kamis (26/12). (Foto: BMKG)
DAKTA.COM - Fenomena alam gerhana matahari cincin sudah melewati beberapa wilayah di Indonesia pada Kamis (26/12/2019) siang tadi. Gerhana matahari cincin (GMC) terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris. 
 
Ketika itu, piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dibandingkan piringan matahari. Oleh karena itu, saat puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin, yakni gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.
 
Fenomena alam gerhana baik matahari maupun bulan bukanlah merupakan fenomena yang biasa atau justru dikaitkan dengan hal-hal gaib.
 
Menurut ilmiah, gerhana sejatinya terjadi secara berulang-ulang, bahkan di zaman Rasulullah SAW masih hidup pun terjadi gerhana.
 
Ketika itu, terjadi gerhana matahari bertempatan dengan meninggalnya Ibrahim yang merupakan anak dari Nabi Muhammad SAW dan Mariah Radhiallahu’anha.
 
Lalu orang-orang berpendapat bahwa gerhana matahari tersebut terjadi akibat kematian Ibrahim.
 
Maka Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda diantara tanda-tanda kebesaran Allah, Yang Maha Suci dan Maha Tinggi di mana tidak akan terjadi gerhana dikeduanya dikarenakan kematian seseorang, dan tidak pula karena hidupnya seseorang, maka bila kalian melihat kedua gerhana tersebut berdoalah kepada Allah, dan shalat lah hingga gerhana itu hilang." (HR Bukhori Nomor 1044)
 
Maksud dari hadist di atas adalah, gerhana matahari dan bulan adalah tanda-tanda kebesaran Allah, tidak akan pernah terjadi gerhana keduanya atau salah satunya karena disebabkan meninggal ataupun hidupnya atau lahirnya seseorang. 
 
Shalat gerhana adalah salah satu ibadah yang dianjurkan dalam Islam dan sifatnya fardhu kifayah.
 
Artinya, kalau sudah ada yang mengerjakan maka gugur kewajiban bagi yang lain. Sebagaimana dengan hukum shalat jenazah.
 
Pada umumnya, shalat gerhana bulan dikerjakan pada malam hari dan tidak dilakukan secara berjamaah. Sedangkan shalat gerhana matahari dikerjakan siang dan berjamaah. (Andi)
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 3278 Kali
Berita Terkait

0 Comments