Harokah Islamiyah /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 07/08/2015 10:30 WIB

Diagendakan Muktamar Muhammadiyah ke 47 Ditutup Yusuf Kalla

Wakil presiden Yusuf kalla
Wakil presiden Yusuf kalla

JAKARTA_DAKTACOM: Wakil Presiden Jusuf Kalla diagendakan akan menutup Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar, Sulawesi Selatan, pada hari Jumat (7/8) ini.

Berdasarkan informasi Sekretariat Wakil Presiden yang diterima, Wapres berangkat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Selatan melalui Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat pagi, pukul 06.30 WIB.

Setibanya di Makassar, Jusuf Kalla dijadwalkan bakal memberikan sambutan pada Muktamar Aisyiyah di Balai Prajurit Jenderal M Yusuf (Gedung Manunggal) Makassar.

Selanjutnya, Wapres juga akan ke Universitas Muhammadiyah Makassar mengikuti acara penutupan Muktamar Muhammadiyah ke-47.

Sebelumnya, Haedar Nashir resmi ditetapkan menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020 setelah rapat terbatas formatur menetapkannya menjadi pemimpin dan peserta Muktamar Muhammadiyah ke-47 menerima hasil itu secara aklamasi.

"Sidang formatur menetapkan Haedar Nashir sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang baru. Sementara sekretaris umum adalah Abdul Mu'ti," kata Ketua Pemilihan Dahlan Rais di Makassar, Kamis (6/8) kemarin.

Dahlan mengatakan sidang berlangsung selama 10 menit dengan diikuti oleh 13 formatur yang terpilih sebelumnya melalui voting.

Setelah terpilih, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terpilih Haedar Nashir menyatakan akan membangun dinamisasi Muhammadiyah agar menjadi organisasi yang lebih maju dan modern dalam misi perubahan.

"Selama lima tahun ke depan, kami akan membangun dinamisasi Muhammadiyah agar menjadi lebih cerah," kata Haedar Nashir kepada pers usai disetujui forum muktamar sebagai ketua umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020 pada sidang pleno ke-13 Muktamar Muhammadiyah ke-47 di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Kamis (6/8) malam.

Ia juga mengatakan, Muhammadiyah juga melihat ada tiga problem besar dalam kehidupan ke depan yakni keutamaan, kebangsaan, dan kemanusiaan.

Editor :
Sumber : Republika Online
- Dilihat 1850 Kali
Berita Terkait

0 Comments