Senin, 16/12/2019 09:26 WIB
Menyukseskan Program Sanitasi Sehat di Kota Bekasi
BEKASI, DAKTA.COM - Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di kalangan masyarakat belum terlalu diterapkan dengan baik. Nyatanya masih banyak dari sebagian orang yang melakukan buang air besar sembarangan (BABS/Open defecation).
Hal itulah yang menjadi konsen dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi untuk menggalakkan program Open Defecation Free (ODF) atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan dengan menggandeng komponen masyarakat.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Bekasi, dr Vevie Herawati, MKM, mengatakan banyak yang salah paham soal buang air besar sembarangan, seperti di kebun, sungai, dan selokan.
Padahal, membuang popok yang masih ada kotorannya dan mereka yang punya jamban di rumah atau kamar mandi, tetapi tidak memerhatikan penyalurannya juga disebut BABS.
"Kalau penyalurannya di septic tank yang kedap dengan standar, itu tertampung dan tidak mencemari lingkungan. Tapi saat salurannya ke sungai atau selokan nah itu akan mencemari," paparnya dalam Bincang Publik di Radio Dakta.
Lebih lanjut ia menerangkan, akibat dari sanitasi yang tidak layak maka akan menyebabkan stunting bagi anak yang menghambat tumbuh kembangnya, seperti fungsi kognitif, motorik, dan perkembangan fisik.
"Selain itu, jamban yang tidak sehat akan menimbulkan penyakit seperti diare dan typoid. Kalau sudah terserang penyakit pasti mengganggu kehidupan sehari-hari, kemudian secara ekonomi jadi terganggu, dan banyak hal merugikan lainnya," jelasnya.
Selain gencar melakukan sosialisasi terkait perilaku hidup bersih dan sehat, Dinkes Kota Bekasi juga menggandeng seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan sanitasi sehat sebagai Open Defecation Free (ODF).
Pemkot Bekasi menargetkan, 56 kelurahan di Kota Bekasi tidak lagi buang air besar sembarangan. Beberapa kelurahan sudah mendeklarasikan ODF, salah satunya Kelurahan Kotabaru.
"Awalnya kita bangun kesadaran masyarakat untuk tidak buang air besar sembarangan dengan sanitasi yang baik di Kelurahan Kotabaru, dan Alhamdulillah kita sudah deklarasi ODF," kata Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kotabaru, Agus Sucipto.
Menurutnya, kesadaran masyarakat yang tinggi mempunyai pengaruh yang besar bagi kesehatan di lingkungannya sendiri. Untuk itu penting dalam menanamkan budaya hidup sehat demi keberlangsungan hidup bersama. **
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Ulama Siap Jadi Jurkam Tri Adhianto pada Pemilu 27 November 2024
- Faisyal Hermawan Pastikan Tak Maju Cawalkot Bekasi, Tapi Usung Penuh Tri Adhianto
- Pilkada Kota Bekasi, Orange - Kuning Sudah Jalin Komunikasi
- Diajak Tri Adhianto Sahur Bersama, Mak Nisah Nangis Terharu
- RS Paramedika Resmi Beroperasi, Komitmen Melayani Kesehatan Masyarakat
- WOM Finance Resmikan Kantor Cabang Bekasi 5 - Harapan Indah
- Kekurangan Ribuan Surat Suara di Mustikajaya, Heri Koswara: KPU Kota Bekasi Dipertanyakan Profesionalitasnya
- Presiden PKS Serahkan Rekomendasi Calon Wali Kota Bekasi ke Heri Koswara
- WOM Finance Resmikan Kantor Cabang Bekasi 4 Jatiasih
- Berapi-api, Sambutan Herkos Bakar Semangat Peserta Kampanye di Bekasi Timur
- Ratusan Warga Kota Bekasi Akui Terbantu Program Sembako Murah TKRPP, Doakan Ganjar-Mahfud Presiden 2024
- BPBD Kota Bekasi Siap Hadapi Bencana Hidro Metrologi.
- Mantan Kadis LH Kota Bekasi Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Ekskavator dan Buldoser
- Kodim 0507/Bekasi Ajak Ratusan Anak Yatim Bermain Salju di Mall
- Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) yang menyalahi aturan
0 Comments