Bekasi / Kabupaten /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 11/12/2019 10:53 WIB

PGN Diminta Serius Wujudkan Target 30 Juta Sambungan Gas

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR-RI, Mulyanto
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR-RI, Mulyanto
JAKARTA, DAKTA.COM - Komisi VII dari Fraksi PKS Mulyanto meminta PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyiapkan sistem manajemen yang lebih terpadu agar target penyambungan jaringan gas dapat terealisasi sesuai waktu yang ditentukan. 
 
Mulyanto mengingatkan bahwa target yang dibuat PGN kali ini cukup fantastis jika dibandingkan dengan rencana tahun 2020-2021 yang hanya 1 juta SRT. Lonjakan target ini diharapkan memang sudah dihitung secara rinci berdasarkan kemampuan riil yang ada. Bukan sekedar daftar keinginan.
 
“Kami sangat mengapresiasi PGN jika benar-benar dapat mewujudkan target tersebut. Untuk itu PGN harus dapat menjelaskan rencana kerja mewujudkan target besar tersebut. PGN harus dapat menjelaskan berbagai hal terkait dengan tahapan pencapaian target tersebut, mulai dari kejelasan asal pasokan gas yang akan digunakan hingga menghitung besaran biaya yang diperlukan,” ujar Mulyanto dalam keterangannya kepada Dakta, Rabu (11/12).
 
Mulyanto mengusulkan agar pemerintah memberlakukan domestic market obligation (DMO), yaitu kebijakan mendahulukan pemenuhan kebutuhan pasar domestik sebelum melayani kebutuhan pasar luar negeri. Hal ini penting dilakukan agar kebutuhan gas masyarakat untuk rumah tangga dan industri dapat terpenuhi secara baik.
 
“FPKS sangat mendukung rencana pengembangan jaringan gas ini karena dapat menurunkan harga jual gas yang ada selama ini. Biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk mendapatkan gas melalui jaringan diperkirakan hanya 40% dari harga yang berlaku sekarang. Ini tentu sangat membantu masyarakat,” jelas Wakil Ketua Fraksi PKS ini. 
 
Sebagai informasi, Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso, menyampaikan pemerintah menargetkan membangun jaringan gas 30 juta sambungan rumah tangga (SRT) sampai tahun 2035. Dengan target pengembangan jaringan gas sebesar ini diharapkan pemerintah dapat menghemat subsidi gas lebih besar lagi. 
 
"Sekarang saja dengan basis 1 juta SRT dapat dihemat sebesar Rp1,19 triliun per tahun," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR-RI, Senin (9/12) kemarin. **
Reporter :
Editor :
- Dilihat 1009 Kali
Berita Terkait

0 Comments