Nasional /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 04/12/2019 13:43 WIB

Jakarta Siap Jadi Pusat Ekonomi Bisnis dan Riset Internasional

Fokus Group Discussion dengan tema Masa Depan Jakarta Pasca 2024
Fokus Group Discussion dengan tema Masa Depan Jakarta Pasca 2024
JAKARTA, DAKTA.COM - Pemerintah dan Masyarakat Provinsi DKI Jakarta, setelah tahun 2024 siap melepas status ibu kota negara (IKN) ke provinsi lain, sesuai arahan dan kebijakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. 
 
Wilayah Jakarta  saat ini dan di masa depan tetap akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan bisnis. Alasannya saat ini pertumbuhan ekonomi Jakarta sudah lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya. Tingkat Pendidikan dan kualitas sumber daya manusia warga Jakarta dan daerah sekitarnya juga relatif lebih maju. Hal itu ditunjang oleh ketersediaan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kegiatan bisnis serta keberadaan Lembaga Pendidikan menengah dan tinggi yang berkualitas.
 
Hal tersebut disampaikan, Ketua Pelaksana Kegiatan Kajian Kolaborasi Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi Cianjur (Jabodetabekjur) yang juga Sekretaris Komisi I Dewan Riset Daerah (DRD Jakarta), Eman Sulaeman Nasim, usai menjadi pembicara di acara Fokus Group Discussion (FGD) “Masa Depan Jakarta, Pasca 2024” di Sekretariat DRD Jakarta, Selasa (3/12). 
 
"Berdasarkan hasil kajian DRD DKI, Jakarta sangat siap mendukung kebijakan Presiden Republik Indonesia, melepas status ibu kota negara atau IKN. Jakarta bisa lebih maju dari pada Singapura asal dipersiapkan dari sekarang. Singapura punya infrastruktur yang baik tapi pangsa pasarnya sedikit. Jakarta selain memiliki infrastruktur,  sudah dikenal masyarakat dunia, penduduknya saat ini mencapai 10, 5 juta jiwa di waktu malam. Dan di waktu siang mencapai 13 juta jiwa. Itu pasar yang luar biasa yang akan mendukung Jakarta menjadi salah satu pusat ekonomi dan bisnis serta riset  dunia” papar Eman Sulaeman Nasim.
 
Lebih lanjut Dosen Administrasi Bisnis Institut STIAMI ini menyampaikan, meski saat ini infrastruktur yang menunjang pertumbuhan ekonomi dan bisnis sudah tersedia, aparat pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta tetap harus terus menyediakan berbagai infrastruktur yang dirasa masih.
 
“Jakarta bisa menjadi pusat riset internasional, selain karena Jakarta sudah memiliki berbagai lembaga penelitian seperti BPPT, dan LIPI Jakarta juga  memiliki lembaga penelitian Biomolucular/ Mikrobiologi Eijkman serta  perguruan tinggi berkualitas bukan hanya di tingkat nasional juga internasional. Sebut saja Universitas Indonesia  atau UI yang berdasarkan hasil pemeringkatan Lembaga internasional menempati peringkat 200 besar perguruan tinggi terbaik dunia,” papar dosen mata kuliah Komunikasi Publik Politekik Keuangan Negara (PKN) STAN.
 
Ia menambahkan, hasil kajian yang dilakukan DRD DKI Jakarta, saat ini pengangguran di DKI Jakarta didominasi lulusan sekolah menengah khususnya sekolah menengah kejuruan. Dalam waktu empat tahun ke depan, sebelum status ibu kota negara pindah ke Kalimantan, sekaligus dalam rangka memproyeksikan Jakarta sebagai kota jasa, sebaiknya pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi meningkatkan kuliatas lulusan SMK sekaligus lebih banyak mengarahkan di bidang jasa.
 
“Sedangkan untuk bidang investasi, Pemerintah Provinsi harus mulai melakukan investasi di bidang teknologi yang ke depannya dapat meningkatkan pendapatan asli daerah sekaligus membuat warga dan masyarakat senang membayar pajak dan pemasukan lainnya ke pemerintah provinsi Jakarta. Seperti investasi pengadaan alat dan teknologi di bidang keuangan dan perpajakan. Sehingga pajak pendapatan/ retribusi  daerah dan pajak pelayanan di setiap hotel, dan restoran tidak lagi bersifat manual. Tapi berapa konsumen yang bayar ke setiap hotel dan restoran sudah otomatis masuk ke kas daerah,”Papar Eman Sulaeman Nasim. 
 
Status Wilayah
 
Menurut Eman Sulaeman Nasim, dilihat dari sejarah dan peran penting Jakarta dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara, setelah Jakarta tidak berstatus sebagai ibu kota negara, maka Jakarta tidak bisa juga dijadikan daerah atau provinsi yang biasa saja. Setidaknya Jakarta tetap menjadi daerah khusus. Apakah daerah Khusus ekonomi dan riset Internasional.
 
Meski Jakarta sangat siap menjadi  daerah khusus ekonomi dan riset internasional, Jakarta saat ini belum bisa mandiri terutama dari segi sumberdaya alam. Jakarta masih sangat bergantung dengan daerah sekitar seperti Bogor, Bekasi, dan Cianjur. Kebutuhan pangan dan sayuran serta buah buahan Jakarta masih dikrim dari daerah sekitarnya. Demikian juga kebutuhan air minum dan pembuangan sampah. Karena itu, Jakarta masih harus terus menjalin kerjasama dengan  pemerintah daerah sekitarnya. **
 
Reporter :
Editor :
- Dilihat 613 Kali
Berita Terkait

0 Comments