Selasa, 03/12/2019 15:38 WIB
Ledakan di Monas Ada Kaitannya dengan Reuni 212?
JAKARTA, DAKTA.COM - Ledakan terjadi di dalam Kompleks Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019) pagi tadi. Akibatnya dua orang anggota TNI mengalami luka yang cukup parah dan sudah dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto.
Pengamat Terorisme dan Intelijen, Haris Abu Ulya menyebut, ledakan bom pada pagi tadi cukup aneh, karena pada Senin (2/12) kemarin di tempat yang sama terdapat kegiatan Reuni 212 yang dihadiri oleh ratusan ribu umat Islam.
"Apa sentimen aktor itu dengan komponen reuni 212? Kita Tidak menemukan relevansi yang rasional," ujarnya kepada Dakta, Selasa (3/12).
Lebih lanjut, Haris mempertanyakan adanya granat di kawasan Monas tersebut. Sebab kepemilikan granat hanya boleh dimiliki oleh beberapa institusi saja.
"Dugaan granat asap, granat aktif atau semisalnya perlu didalami. Kalau benar granat, maka semua tahu bahwa yang punya cuma beberapa institusi. Gimana bisa granat itu beredar untuk digunakan aksi teror?," jelasnya.
Agar peristiwa ini jelas dan tidak terjadi simpang siur, ia mendesak tim gabungan mengungkap kejadian tersebut secara tuntas dengan melibatkan unsur TNI dan kepolisian.
"Perlu dituntaskan biar masyarakat percaya bahwa aksi teror demi teror itu bukan produk rekayasa," pungkasnya. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
- Beban Berat Nawawi Pulihkan Kepercayaan KPK
- Bareskrim Selidiki Peretasan Data Pemilih di KPU
- Panja DPR-Kemenag Tetapkan Biaya Haji 2023, Jamaah Harus Bayar Rp 56 Juta
- Boikot Produk Terafiliasi Israel di Indonesia Bisa Melalui Penerapan UU JPH
- Gibran tak Hadir di Dialog Muhammadiyah, Muti: Kami Sayangkan, Sudah Diberi Kesempatan
0 Comments