MAKASSAR_DAKTACOM: Pimpinan Pusat Aisyiyah menyayangkan tidak adanya satupun nama perempuan yang lolos dalam 39 daftar nama calon PP  muhammadiyah periode 2015-20120.

Hal ini dikatakan Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini usai menggunakan hak suaranya pada pemilihan 13 calon anggota  PP Muhammadiyah di balai sidang kampus Unismuh Makassar.

Menurutnya, pemilihan yang saat ini sedang berlangsung menunjukkan proses demokrasi yang baik di Muhammadiyah, begitupun di Aisyiyah akan sama dengan Muhammadiyah.

Akan tetapi dirinya, setelah mengetahui 39 calon yang beredar, tidak ada nama perempuan, padahal perenan perempuan juga sangat penting di Muhammadiyah, mskpn perempuan juga ada organisasinya sendiri. Apalagi di era sekarang dalam pembangunan perenan perempuan jg harus diikut sertakan.

Ia berharap dengan di kepengurusan yang baru ini Muhammadiyah terus mendorong peranan perempuan untuk terlibat didalamnya, meskipun hanya 1-2 orang. Apalagi kepemimpinan Muhammadiyah ini bersifat kolektif kolegial, tidak mudah todak sesederhana yang dibayangkan, karena Muhammadiyah berbeda dengan partai politik sehingga harus ada perempuan di dalamnya dan tidak menimbulkan sikap diskriminatif.


Dalam sejarah Muhammadiyah perempuan pernah  masuk dalam jajaran pimpinan seperti Ibu Siti Baroroh Baried. Harapan ini  tidak berlebihan mengingat sejak awal didirikan organisasi ini secara prinsip sangat mendorong kemajuan kaum perempuan.

Untuk pemilihan PP Aisyiyah 2015-2020 akan dilaksakan pada kamis 5  Agustus, untuk mekanismenya sama dengan muhammadiyah, dari 39 nama akan dikurucutkan menjadi 13 nama melalui pemilihan suara yang akan diikuti 1.651 peserta di seluruh  Indonesia.