Nasional /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 20/11/2019 10:20 WIB

Edhy Prabowo Minta Pengusaha Perikanan Terapkan Konsep Keberlanjutan

Ribuan ikan yang siap dijual
Ribuan ikan yang siap dijual
JAKARTA, DAKTA.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo meminta pengusaha perikanan di berbagai daerah tertib membayar pajak serta tidak melakukan penangkapan ikan yang berlebihan sehingga membuat sumber daya laut tidak berkelanjutan.
 
Edhy meminta pelaku usaha perikanan tangkap melaporkan hasil tangkapannya secara benar dan pelaku usaha didorng untuk mengusung konsep sustainability (keberlanjutan) dalam menjalankan usaha.
 
"Kadang-kadang karena sudah merasa untung 10, maunya untung 100. Untung 100, maunya 1.000. Kita harus bikin komitmen dan kesepakatan kalau kita semua akan menjaga keberlanjutan dan kelangsungan bisnis kita di industri kelautan ini," paparnya dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (20/11).
 
Untuk menjaga agar usaha penangkapan ikan ini terus memberikan laba dan mampu menopang kehidupan para pelaku usaha dan para pekerjanya, maka pihaknya mengimbau pelaku usaha tidak melakukan penangkapan ikan secara berlebihan.
 
"Pelaku usaha kan memegang peran penting bagi perekonomian negara melalui penerimaan pajak dari sektor perikanan. Kebijakan pemerintah melarang transshipment atau bongkar muat di tengah laut juga dilakukan atas dasar pertimbangan tersebut," ucapnya.
 
Menteri Edhy berpendapat, bongkar muat di tengah laut membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk mentransfer hasil tangkapannya ke kapal angkut yang sudah menunggu di laut lepas untuk kemudian dikirim ke luar negeri dengan harga yang lebih tinggi.
 
"Negara manapun tidak akan ada kekuatannya tanpa melibatkan rakyat (nelayan). Negara manapun ekonominya tidak akan kuat kalau pelaku usahanya tidak diberi tempat seluas-luasnya untuk berusaha," ucapnya.
 
Menteri Edhy juga mengingatkan agar pelaku usaha perikanan tangkap tidak terlibat dalam berbagai tindak kriminal seperti penyelundupan obat-obatan, satwa yang dilindungi, perbudakan, maupun perdagangan orang. **
 
Reporter :
Editor :
- Dilihat 698 Kali
Berita Terkait

0 Comments