Internasional /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 20/11/2019 08:49 WIB

Yayasan NPC Berikan Bantuan Tunai Bagi Pasien Kritis di Gaza

Bangunan hancur usai serangan Israel di Jalur Gaza [Ali Jadallah / Anadolu]
Bangunan hancur usai serangan Israel di Jalur Gaza [Ali Jadallah / Anadolu]
GAZA, DAKTA.COM - Yayasan Nusantara Palestina Center (NPC) memberikan bantuan tunai untuk pasien cedera kritis akibat agres mematikan atas Gaza. Mereka pun mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Indonesia yang telah membantu.
 
"Kalian jauh tapi masya allah dekat di hati kami," ucap Abu Ahmad, ayah dari pasien yang kedua kakinya terpaksa diamputasi serta mata kanannya hilang karena terkena serpihan rudal. 
 
Yayasan NPC memberikan bantuan tunai untuk pasien cedera kritis korban akibat agresi atas Gaza yang berlangsung selama lima hari, penyerahan bantuan itu dilakukan di beberapa rumah sakit di Gaza seperti RS Syifa Gaza city, RS Indonesia Gaza utara, RS Syuhada Gaza tengah, dan RS Eropa Khan Yunis Gaza selatan. 
 
"Masing-masing pasien diberi 100 USD," ujar Ketua Dewan NPC, Abdillah Onim dalam keterangannya yang diterima, Rabu (20/11).
 
Onim menceritakan saat menemui pasien di rumah sakit, kondisi mereka sangat kritis dan sulit berbicara. Namun, ketika ia memperkenalkan diri berasal dari Indonesia dan menyampaikan salam cinta dari masyarakat Indonesia, mereka antara percaya dan tidak. Dengan serentak sebagian besar pasien merasa terharu dan tak percaya kalau yang berkunjung itu adalah sudara jauh dari Indonesia.
 
"Kini nasib para pasien korban perang sangat menyedihkan, mereka kesakitan dan menderita patah tulang, perut bocor, tangan bengkak tanpa tulang serta tidak sedikit dari mereka yang tidak sadarkan diri di ruang ICU karena luka yang diderita sangat parah. Penderitaan mereka bertambah dikarenakan pihak rumah sakit mengalami krisis obat-obatan, paracetamol saja harus kami tebus dari apotik di luar karena rumah sakit tidak tersedia obat-obatan," ungkat dr Muklis penanggung jawab opotik di RS Syifa.
 
Namun, kondisi Gaza pada Selasa 19 November 2019 berangsur kondusif akan tetapi mayoritas dari warga Gaza selalu waspada kemungkinan buruk besar terjadi pasca gencatan senjata. Kini aktivitas belajar mengajar sudah dimulai, perkantoran sudah aktif kembali, dan universitas di Gaza pun sudah dibuka kembali. **
Reporter :
Editor :
- Dilihat 703 Kali
Berita Terkait

0 Comments