BANGUI_DAKTACOM: Kebrutalan yang dilakukan milisi Kristen terhadap minoritas muslim di Republik Afrika Tengah telah menelan ribuan jiwa. Ratusan ribu warga muslim terusir dari kampung halaman mereka. Kini mereka hidup tertindas di kampung mereka sendiri.

Dilansir dari Al-Arabiya, Rabu (18/03), Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power, mengungkapkan bahwa kerusakan di Afrika Tengah akibat konflik yang berlangsung sejak 2013 “sangat parah dan mengerikan”.

Lebih dari 5.000 jiwa terbunuh dan hampir satu juta warga terpaksa mengungsi. Sebagian besar mereka adalah warga Muslim.

Power mengatakan sebanyak 417 masjid di negara tersebut rusak parah akibat kebrutalan milisi Kristen. Warga pun kini hidup dalam keadaan takut dan terancam.

“Para penduduk diliputi ketakutan,” ungkap Power yang beru saja mengunjungi kampung Muslim yang masih tersisa di ibukota Bangui.

Beberapa wanita Muslim, takut bepergian ke luar rumah dan selalu mengenakan cadar. Mereka bahkan memilih melahirkan di rumah mereka ketimbang di rumah sakit.

Power menyatakan keprihatinannya tentang kemungkinan kekosongan keamanan di negara tersebut seiring dengan penarikan pasukan Uni Eropa dan Perancis. Sementara, pasukan penjaga perdamaian PBB tidak berada dalam kekuatan penuh.

Perlu dicatat, kehadiran pasukan PBB dan Prancis tahun lalu di Republik Afrika Tengah tidak memberikan keamanan kepada warga Muslim. Bahkan, mereka berupaya menangkap dan melucuti pejuang-pejuang Muslim bersenjata yang melakukan perlawanan.***



Editor    : Imran Nasution