Ahad, 17/11/2019 13:05 WIB
Kemajuan Teknologi Internet Tidak Disertai Literasi yang Baik
JAKARTA, DAKTA.COM - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Widodo Muktiyo menilai kemajuan teknologi internet yang berkembang pesat saat ini tidak disertai literasi yang baik kepada masyarakat, sehingga terjadi keterkejutan budaya.
Dampak yang timbul antara lain semakin maraknya berita bohong atau hoaks yang tersebar di dunia maya.
"Orang banyak posting yang berita bohong, mereka tidak melakukan penyaringan dengan baik, asal posting, sharing, dan sebagainya," ujar Widodo dalam keterangan tertulis yang diterima, Ahad (17/11).
Widodo menyampaikan hal tersebut dalam acara Forum Dialog Diseminasi Publik 2019, di Balai Desa Tersidi Lor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Sabtu (16/11).
Widodo mengatakan berita hoaks yang tersebar di dunia maya kini sudah merambah ke arah SARA, sosial, dan politik yang dapat menimbulkan perpecahan sesama anak bangsa.
Untuk itu dia pun berpesan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menggunakan internet.
“Karena jika digunakan dengan serampangan, bisa menjebak penggunanya, ada konsekuensi hukum dan bisa kena penjara,” kata pria yang juga guru besar Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo ini.
Dalam kesempatan ini, Widodo juga memberikan tips sederhana agar masyarakat bisa terhindar dari korban hoaks. Pertama, bila terdapat berita yang meragukan, maka segera cek ke pemberitaan media-media yang terpercaya.
Bila dirasa kurang yakin, maka dapat mendengarkan atau melihat informasi di media resmi pemerintah, seperti RRI atau TVRI.
Kedua, bila masyarakat tergabung dalam sebuah grup WhatsApp, namun isinya terus menghujat dan penuh keraguan, maka dia menyarankan agar keluar dari grup tersebut.
“Internet dan media sosial seharusnya memudahkan hidup kita, bukan berpotensi menyusahkan kita,” tutur Widodo.
Kegiatan Forum Dialog Diseminasi Publik 2019 merupakan bagian dari program diskusi dan sosialisasi Integrasi Nilai Pancasila di Era Teknologi Informasi dari Kemkominfo.
Kegiatan ini digelar guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi dengan menggali nilai-nilai persatuan dan menerapkannya di tengah gempuran teknologi. Selain itu, mengingatkan masyarakat agar melakukan penyaringan dan bijak dalam penyebaran berita.
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
- Sidang Paripurna PRSSNI Jabar Dorong Optimisme Radio di Era Digital
- Kampung Merdeka Alfamidi Medan Diresmikan, Kenalkan Pengelolaan Sampah Lewat Budidaya Maggot
- Kapolri Bentuk Satgassus Penerimaan Negara dan Berikut Sosok yang Ditunjuk
- Jelang Puncak Haji, Prof Niam Himbau Jamaah Patuhi Jadwal Lempar Jumrah saat Di Mina
- Elemen Masyarakat Tegaskan Penolakan terhadap Aksi 20 Mei
- MUI : Jangan Sebar Berita Bohong, Fitnah dan Tidak Objektif Pada Walikota, terkait Kasus Pengadaan Alat Olahraga.
- Wamenaker Dukung Perlindungan untuk Pengemudi Ojol Jelang Aksi Unjuk Rasa Besar-besaran
- KORMI Tegaskan Komitmen Pembinaan Inorga dan Luncurkan Logo dan Maskot FORKOT IV 2025
- Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Usulkan Jalur Prioritas Tol untuk Transportasi Publik dalam Peresmian Rute Baru TransJabodetabek Vida–Cawang
- Kejari Kota Bekasi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Alat Olahraga
- Cegah Dimanfaatkan untuk Pragmatisme Politik, UU Zakat Kembali Digugat
- Prestasi Bulu Tangkis tak Bisa Diraih Instan
- 11 Tuntutan Buruh di May Day 2025
- Dahnil Anzar Simanjuntak Soroti Urgensi Petugas Haji Perempuan dalam Raker Komisi VIII DPR RI
- Gubernur 'Konten' Dedi Mulyadi dan Jebakan Komunikasi Artifisial
0 Comments