Jum'at, 01/11/2019 13:30 WIB
BPS: Produksi Industri Besar dan Sedang Naik 4,35 Persen
JAKARTA, DAKTA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir produksi industri besar dan sedang (IBS) naik 4,35 persen pada triwulan III 2019 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
"Jika dibandingkan pertumbuhan IBS triwulan III 2018 sebesar 5,04 persen dan triwulan III 2017 sebesar 5,46 persen, pertumbuhan IBS kuartal III ini mengalami perlambatan," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Jumat (1/11).
Kecuk, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa perlambatan tersebut terjadi karena beberapa faktor, di antaranya kondisi perekonomian global yang melemah, masih terjadinya perang dagang Amerika Serikat dan China, harga komoditas yang fluktuatif, hingga berbagai kendala di dalam negeri.
Pada periode tersebut, beberapa IBS mengalami pertumbuhan produksi menggembirakan, salah satunya adalah industri makanan yang tumbuh 5,13 persen.
"Industri makanan tumbuh dengan kontribusi yang tertinggi, sehingga apa yang terjadi pada industri makanan akan berpengaruh banyak kepada performa industri secara keseluruhan,” ujat Kecuk.
Selain itu, industri minuman juga mengalami kenaikan 15,19 persen dan industri pakaian naik 15,29 persen. Kenaikan tertinggi terjadi pada industri percetakan dan reproduksi media rekaman yang angkanya naik 19,59 persen.
Namun, beberapa produksi industri mengalami penurunan tajam di antaranya pengolahan tembakau yang turun 12,73 persen dan mesin dan perlengkapan turun 12,75 persen.
Sedangkan, pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil (IMK) pada triwulan III 2019 tumbuh menggembirakan, yakni 6,19 persen. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan triwulan III 2018 yang sebesar 3,88 persen dan triwulan III 2017 sebesar 5,34 persen.
Kecuk memaparkan kenaikan tertinggi terjadi pada produksi industri komputer, barang elektronika, dan optik yang mencapai 24,36 persen, karena produksi industri tersebut terus mengalami peningkatan.
"Beberapa IMK yang masih tumbuh bagus, di antaranya adalah industri makanan yang tumbuh 9,29 persen. Industri pakaian jadi juga tumbuh 3,67 persen," papar Kecuk.
Namun, beberapa produksi IMK mengalami penurunan terdalam, di antaranya industri peralatan listrik yang turun 32,88 persen, industri logam dasar turun 19,67 persen, dan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki turun 6,30 persen. **
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
- 15 Tahun Berkiprah di Bidang Jasa Konstruksi, ASLI IPO di Awal 2024
- Gas Terus, Penerimaan PAD Kota Bekasi Tembus 87 Persen
- Hapimart Buka Cabang Baru di Grand Mal Bekasi
- Lippo Cikarang Cosmopolis Tawarkan Diskon Besar, Rumah Tapak Hanya Rp289 Juta
- Pentingnya Strategi Pelonggaran Ekspor Nikel Mentah Secara Bertahap
- Pentingnya Wujudkan Sistem Pertanian Pangan Berkelanjutan di Indonesia
- Summarecon Expo 2023 Hadirkan Produk Properti Unggulan
- Viola Residence Jadi Senjata Andalan Summarecon Crown Gading
- Launching Crystal Boulevard Signature Commercial Summarecon Bekasi Berjalan Sukses
- Crystal Boulevard Signature Commercial, Kawasan Terdepan di Summarecon Bekasi
- Komitmen Gelar Program SIAP SEHAT, KB Bukopin Bekasi Peduli Kesehatan Nasabah Pensiunan
- Summarecon Mall Bekasi Tahap Kedua Segera Dibangun
- Branch Executive OCBC NISP Karawang Tuparev Krisfian Audhi Hutomo Ajak Masyarakat Melek Investasi
- Berikan Tawaran Paket Istimewa ke Tamu, Rumah Makan Bang Jidor Jalin Kerjasama dengan WO
- Bentuk Komitmen, KB Bukopin Gunung Sahari Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Untuk Nasabah Pensiunan
0 Comments