Senin, 21/10/2019 09:14 WIB
Menagih Perppu KPK, BEM SI Kembali Turun ke Jalan
JAKARTA, DAKTA.COM - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demonstrasi yang dipusatkan di Istana Negara Jakarta, Senin (21/10) pada pukul 13.00 WIB.
Mereka kembali turun ke jalan usai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 pada Ahad (20/10) kemarin untuk menuntut komitmen eksekutif dan legislatif yang selama ini disuarakan oleh mahasiswa dan rakyat Indonesia.
"Gerakan ini akan bernapas panjang karena belum ada itikad baik dari eksekutif dan legislatif yang kami suarakan sebagai bahan pertimbangan serius dalam menyelesaikan persoalan bangsa," kata Koordinator Isu pendidikan tinggi BEM SI, Saiful Muhjab saat dihubungi Radio Dakta, Senin (21/10).
Menurut Saiful, pergerakan ini juga sebagai tindak lanjut dari tuntutan mahasiswa, yakni pengeluaran Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang (Perppu) terhadap UU KPK oleh Presiden Jokowi untuk menguatkan lembaga antirasuah tersebut. Apalagi, dalam pidato kenegaraan Presiden Jokowi saat pelantikan tidak menyinggung sama sekali soal pemberantasan korupsi.
"Elite di atas seperti menutup kuping saat mendengar aspirasi masyarakat, tentu pergerakan ini akan jauh lebih panjang, karena KPK menjadi simbol pergerakan pemberantasan KKN (korupsi, kolusi, nepotisme; red) di negeri ini," tegasnya.
Ia mengaku, Aliansi BEM SI sudah melakukan konsolidasi dan membuat naskah akademik yang akan diserahkan kepada eksekutif dan legislatif untuk menjadi bahan pertimbangan mereka dalam menyelesaikan segala persoalan bangsa.
"Harapannya ini bukan hanya diterima melainkan dilaksanakan dan menjadi pertimbangan serius dalam menyelesaikan persoalannya bangsa," ujarnya.
Sementara itu, aksi demo yang akan digelar hari ini (21/10) akan berpusat di Istana Negara dengan perkiraan 2000 sampai 3000 mahasiswa dari Jawa dan luar Jawa yang akan turun ke jalan.
"Almamater menjadi kunci jangan sampai aksi ini disusupi oleh oknum tertentu. Selain itu kami juga perkuat logistik agar aksi berjalan lancar," katanya. **
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
- 23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
- MK Tolak Gugatan Pilpres yang Diajukan Ganjar-Mahfud
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
0 Comments