Senin, 14/10/2019 12:00 WIB
Kesetaraan Gender dan Ketahanan Keluarga Pondasi Pembentukan SDM Unggul
JAKARTA, DAKTA.COM - Isu kesetaraan gender dan ketahanan keluarga menjadi penting mengingat bonus demografi yang akan dinikmati Indonesia selama kurun waktu 2020 sampai 2035 mendatang.
“Bonus demografi yang akan dicapai oleh Indonesia harus didukung dengan penyiapan sumber daya manusia cerdas, produktif, dan berkarakter,” ujar Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Laksana Tri Handoko.
Dirinya menjelaskan, sebagai unit sosial terkecil, peran keluarga menjadi amat krusial.
Hamdoko menjelaskan, ketahanan keluarga perlu ditingkatkan dengan mengembangkan berbagai strategi pengembangan sumber daya manusia di dalam keluarga itu sendiri.
“Peran perempuan di dalam membangun sumber daya manusia dalam keluarga tidak dapat diabaikan. Berbagai kajian menunjukkan bahwa kontribusi perempuan dalam membangun sumber daya manusia telah dimulai sejak 10000 hari pertama kehidupan, mengawali tumbuh kembang anak dan remaja, hingga siap memasuki dunia kerja,” ujar Handoko.
Ia menjelaskan, penting sekali membekali perempuan dengan pendidikan yang baik agar proses penyiapan generasi bangsa yang cerdas, produktif, berkarakter, dan berdaya saing dapat tercapai sesuai harapan.
Beberapa data statistik memberikan gambaran tentang peran perempuan, di mana saat ini persentase usia kerja antara laki-laki dan perempuan berada dalam posisi yang berimbang (50%).
“Hal ini menunjukkan posisi perempuan sebagai penghasil pendapatan keluarga cukup signifikan. Namun di sisi lain terdapat tantangan yang harus dihadapi dengan meningkatnya peran perempuan ini, yakni munculnya disharmonisasi keluarga,” ujar Handoko.
Tercatat selama 2011-2015 persentase perceraian meningkat sebesar 25%. “Berbagai indikasi terkait Kekerasan dalam Rumah Tangga serta penggunaan narkoba oleh usia remaja akibat kekecewaan hidup dalam keluarga yang tidak harmonis juga merupakan tantangan yang harus diantisipasi dan ditanggulangi.”
Bertindak sebagai keynote speaker adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise dan Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo. Pada sesi workshop juga akan dibahas topik-topik menarik, antara lain Konsep Ketahanan Keluarga dan Pengukurannya, Kesetaraan Gender dalam Keluarga, dan Pendekatan Ketahanan Keluarga dalam Menjawab Permasalahan Kesejahteraan Penduduk.
Seminar Nasional “Kesetaraan Gender dan Ketahanan Keluarga Menuju SDM Unggul, Indonesia Maju” diharapkan dapat memberikan pemahaman yang sama terhadap pentingnya peran perempuan dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapi bonus demografi serta pentingnya kesetaraan gender sebagai pondasi terbangunnya ketahanan keluarga yang kokoh.
Diskusi ini pun diharapkan dapat memantik isu-isu strategis terkait penelitian yang mengarah pada pengarusutamaan gender dengan berdasar pada ketahanan keluarga serta aksi-aksi yang akan mengiringinya.
“Juga diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang perencanaan pemerintah terkait peran keluarga dalam pemanfaatan bonus demografi dan penciptaan sumber daya manusia berkualitas dan peran perempuan dalam pembentukan keluarga Indonesia yang berkarakter dan berdaya saing,” tutup Handoko. **
Editor | : | |
Sumber | : | Lipi.go.id |
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
- 23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
- MK Tolak Gugatan Pilpres yang Diajukan Ganjar-Mahfud
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
0 Comments