Ahad, 13/10/2019 09:21 WIB
Kota Jambi Kembali Diselimuti Kabut Asap Pekat
JAKARTA, DAKTA.COM - Kabut Asap pekat sebagai dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Provinsi Jambi kembali menyelimuti Kota Jambi.
“Meski sempat turun hujan, namun dalam beberapa hari terakhir kabut asap kembali pekat,” kata Warga Kota Jambi Zebua di Jambi, Ahad (13/10).
Dalam dua hari terakhir, pada pagi hari kabut asap di Kota Jambi begitu pekat. Asap ini merupakan asap kiriman dari daerah kabupaten yang mengalami karhutla di provinsi itu.
Berdasarkan data yang dirilis pemerintah Kota Jambi, dari hasil pengukuran Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menggunakan alat pengukur kualitas udara Air Quality Monitoring System (AQMS) pada Sabtu (12/10) pukul 06.30 WIB, nilai konsentrasi parameter partikulat PM 2.5 sampai 630, di atas baku mutu, yang artinya kualitas udara tersebut berbahaya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi, Ardi mengakan, titik panas yang terdeteksi di Provinsi Jambi berada di bagian tenggara dan timur dari kota itu. Sementara arah angin dari timur tenggara, sehingga asap Karhutla tersebut terdampak ke kota itu.
“Hujan yang turun kemungkinan hanya membasahi bagian atas, namun tidak sampai ke gambut bagian bawah,” kata Ardi.
Tidak hanya di Kota Jambi, kabupaten lainnya saat ini turut terdampak kabut asap karhutla, seperti Kabupaten Batanghari, Tanjung Jabung Timur, dan Kabupaten Muaro Jambi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batanghari, Nazhar mengakui, di daerah itu masih terdapat sejumlah lahan yang terbakar. Akan tetapi kabut asap yang terjadi di kabupaten itu merupakan asap kiriman dari Provinsi Sumatra Selatan.
“Kabut asap di daerah kita itu kiriman dari Provinsi Sumatra Selatan,” kata Nazhar.
Sementara itu, di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, kabut asap kembali pekat terjadi di daerah itu sejak sepekan terakhir. Namun dalam tiga hari terakhir kabut asap tersebut semakin pekat saja, terutama pada pagi hari.
“Kalau pagi hari asapnya sangat pekat, sekitar pukul 14.00 WIB barulah kabut asap tersebut berkurang,” kata Warga Kecamatan Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Samsul.
Menurut Samsul, kabut asap yang terjadi di daerah itu akibat karhutla yang kembali terjadi di Taman Nasional Berbak Tanjung Jabung Timur. Karena sebagian besar lahan yang terbakar tersebut merupakan lahan gambut. **
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
- Beban Berat Nawawi Pulihkan Kepercayaan KPK
- Bareskrim Selidiki Peretasan Data Pemilih di KPU
- Panja DPR-Kemenag Tetapkan Biaya Haji 2023, Jamaah Harus Bayar Rp 56 Juta
- Boikot Produk Terafiliasi Israel di Indonesia Bisa Melalui Penerapan UU JPH
0 Comments