Bekasi /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 27/09/2019 16:59 WIB

Iuran Anda Sebagai Penyemangat Syarif Wiyadi

Syarif Wiyadi
Syarif Wiyadi
BEKASI, DAKTA.COM - Syarif Wiyadi (55) nampak terharu menceritakan pengalamannya menderita sakit pada ginjalnya hingga mengharuskannya cuci darah rutin. Ditemui di rumahnya di Rawalumbu, Bekasi, Syarif menceritakan di tengah kondisinya yang sudah pensiun dan hanya mengandalkan istrinya yang bekerja serabutan atau pemberian anak-anaknya, hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) ini meringankan bebannya.
 
"Jujur saya sering merasa tidak nyaman, banyak pikiran, karena istri saya bekerja padahal ia juga sedang sakit. Alhamdulilah anak saya sudah mapan. Hadirnya JKN-KIS ini sangat membantu saya sehingga saya bisa tenang menjalani cuci darah dan optimis untuk hidup lebih lama lagi," tutur Syarif.
 
Syarif menceritakan kepedihannya ketika pertama kali tahun 2014 ia didiagnosa oleh dokter bahwa ia harus melakukan cuci darah seminggu 2 kali, awalnya dia menjadi pasien umum mengandalkan uang pensiunannya, namun setelah habis sedangkan tidak ada pemasukan lagi, saat itu dirinya berpikir untuk berhenti cuci darah karena tidak ada biaya lagi.
 
"Dokter yang menangani saya saat itu menyampaikan saya harus tetap cuci darah, dan disarankan mendaftar BPJS Kesehatan sehingga pengobatannya ada yang menanggung dan saya tidak keluar uang lagi," kenangnya.
 
Syarif menjelaskan hal itu kepada istrinya, namun istrinya memberitahu bahwa dirinya dan sekeluarga telah didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan pada awal tahun 2014. Awalnya istrinya ragu menggunakan BPJS Kesehatan untuk berobat sehingga lebih memilih menggunakan uang tabungan saja. 
 
“Awalnya ragu, tapi setelah dijalani dan mengikuti prosedur ternyata tidak ada biaya, pengobatan sama seperti sebelumnya saat pasien umum. Jika seperti ini seharusnya dari awal saja saya menggunakan BPJS Kesehatan,” ujarnya.
 
Syarif juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta JKN-KIS yang selalu rutin membayar iuran karena secara tidak langsung iurannya digunakan oleh peserta yang lain termasuk dirinya.
 
“Terima kasih kepada BPJS Kesehatan dan Pemerintah. Tak lupa saya mengucapkan kepada masyarakat yang membayar iuran karena telah membantu pengobatan saya. Untuk itu saya sangat memohon kepada peserta JKN-KIS jangan henti-henti membayar iuran  semoga semuanya rutin membayar iuran karena orang-orang seperti kami ini sangat terbantu sekali,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca. (Adv)
Reporter :
Editor :
- Dilihat 332 Kali
Berita Terkait

0 Comments