Bekasi /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 17/09/2019 08:21 WIB

JKN-KIS, Penjaga Disaat Sakit

Rasman
Rasman
BEKASI, DAKTA.COM - Sore itu, Rasman (42), mendatangi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Bekasi untuk mengupdate info-info terkini mengenai BPJS Kesehatan. Rasman yang merupakan seorang ojek online ini mengenal Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari keluarganya. Dari kisah dan keterangan keluarganya itu, Rasman kemudian mendaftarkan dirinya dan anggota keluarganya menjadi peserta JKN-KIS pada tahun 2015.
 
“Saya sekalian mampir aja kesini mumpung lewat, maklum lah saya sehari-hari di jalan jadi terkadang melewatkan info-info yang mungkin seharusnya saya ketahui, jadi saya saja yang kesini,” jelasnya.
 
Meskipun hingga saat ini ia belum pernah menggunakan kartu JKN-KIS sampai ke rumah sakit, namun ia masih tetap rutin membayar iuran setiap bulannya. Menurutnya, kartu JKN-KIS ini suatu saat akan menjadi kartu sakti ketika sakit. Meskipun begitu, ia tak mengharapkan akan sakit. Ia percaya, walaupun ia tidak sakit, iurannya akan membantu peserta yang sedang sakit, sebagaimana asas gotong royong semua tertolong.
 
“Pernah sekali saya pakai untuk berobat ke klinik saya terdaftar. Saya dan keluarga selalu mengusahakan hidup sehat, namun disaat kami tidak mampu lagi dan akhirnya harus sakit maka saya sudah punya penjaganya. Meski saya dan keluarga belum pernah menggunakan kartu JKN-KIS ini sampai dengan ke rumah sakit, kami ikhlas membayar iuran. Saya selalu mengusahakan agar kewajiban saya dan keluarga untuk membayar iuran tepat waktu. Ini akan menjadi lahan ibadah membantu sesama dan Insya Allah menjadi pahala untuk saya dan keluarga nanti,” ujar Rasman.
 
Walaupun hanya sebagai seorang ojek online yang menabung rupiah dengan menghabiskan waktunya sehari-hari di jalan, Rasman bertekad membayar iuran JKN-KIS tepat waktu. Ia menyiasati pembayaran iuran dengan menyisihkan penghasilannya setiap hari. Menabung, menjadi cara paling jitu baginya agar tak terlambat membayar iuran.
 
“Saya dan keluarga terdaftar di kelas III, jadi ya setiap minggu disisihkan saja sebesar Rp 25.500,- untuk 1 orang. Nanti pada awal bulan uangnya sudah terkumpul untuk membayar iuran istri dan 2 orang anak saya. Karena sakit adalah anugrah dari Allah yang kita sendiri tidak tau kapan datangnya, maka kami mempercayakan dan mengandalkan JKN-KIS ini apabila nanti kami sudah tidak mampu mencegah sakit itu datang,” ujar Rasman dengan penuh keyakinan.
 
Tak menampik, Rasman juga memahami kebiasaan masyarakat yang mendaftar sebagai peserta JKN-KIS apabila hendak berobat saja. Ketika sudah berobat, tidak lagi membayar iuran. Melihat kebiasaan ini, Rasman menyampaikan agar ke depannya masyarakat mendaftar selagi sehat dan tetap rutin membayar iuran walaupun belum menggunakan. 
 
"Kita jaga tubuh ini semampu kita karena sakit bisa datang setiap saat, saat tidak mampu sudah tenang karena ada yang menjaga," tutup Rasman. (Adv)
 
Reporter :
- Dilihat 191 Kali
Berita Terkait

0 Comments