Sabtu, 21/09/2019 07:43 WIB
KPAI Desak Pemerintah Segera Evakuasi Kelompok Rentan Dari Lokasi Karhutla
JAKARTA, DAKTA.COM - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan pengawasan langsung ke Banjarmasin pasca pemerintah menetapkan status siaga bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatera yang meliputi lima Provinsi.
KPAI juga turut mengunjungi kantor Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Kalimantan Selatan yang memiliki pengalaman melakukan evakuasi kelompok rentan (anak-anak balita dan SD bersama ibunya, wanita hamil dan beberapa manula) korban karhutla dari Kalimantan Tengah ke Kalimantan Selatan pada tahun 2015.
“Bencana asap ini telah merampas hak-hak anak, seperti hak atas udara bersih dan lingkungan bersih, hak sehat, hak pendidikan, hak bermain, dan hak istirahat. Untuk itu, KPAI mendesak seluruh pihak terkait untuk segera turun tangan,” papar Komisioner KPAI, Retno Listyarti dalam keterangan persnya, Sabtu (21/9).
Retno menambahkan jika kualitas udara di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat masuk indeks sangat berbahaya akibat karhutla, maka pemerintah perlu mempertimbangkan evakuasi anak-anak dan ibunya serta manula dan perempuan hamil dari lokasi kabut asap ke provinsi terdekat yang lebih aman dan kualitas udaranya lebih baik.
“Pengalaman WALHI Kalsel saat mengelola evakuasi para pengungsi kabut asap tahun 2015 dapat dijadikan rujukan sekaligus alternatif oleh pemerintah bahwa Banjarmasin bisa dijadikan salah satu wilayah evakuasi kelompok rentan, terutama anak-anak dibawah usia 12 tahun untuk wilayah Kalimantan,” imbuh Retno.
Retno juga mengingatkan agar seluruh pihak terkait untuk mulai menyiapkan lokasi pengungsian ketika akan evakuasi kelompok rentan, psikolog, dokter anak ketika kondisi untuk status darurat, guru untuk kepentingan proses pembelajaran bagi anak-anak usia PAUD dan SD di pengungsian, serta sarana bermain di lokasi pengungsian agar anak-anak tetap ceria, memiliki aktivitas rutin yg menyenangkan dan stress pada anak selama bencana asap dapat diminimalkan. **
Reporter | : | Boy Aditya |
Editor | : | Dakta Administrator |
- WMI Inisiasi Sarasehan Kesiapsiagaan Bencana
- Kaum Millenial Harus Melek Pertanian
- Siaga Erupsi, Rekahan di Tebing dan Kawah Gunung Merapi Bertambah
- Bencana Lahar Gunung Semeru, Doni Monardo: Harus Dibangun Jalur Evakuasi
- Pencemaran Limbah di Kali CBL, Bekasi Memprihatinkan
- Warga Desak Pemkab Bekasi Keruk Sampah di Kali Jambe
- Walhi: Pengkhianatan Terhadap Rakyat pada Pengesahan RUU Cipta Kerja
- Banjir dan Tanah Longsor Rusak Rumah Warga Kota Ambon
- Waspada Cuaca Ekstrem Selama Peralihan Musim
- Danone Aqua Beri Bantuan Korban Banjir Bandang Sukabumi
- Dosen IPB University Ciptakan Garam Sehat dari Rumput Laut
- Potensi Araceae untuk Ketahanan Pangan di Masa Pandemi
- Jaga Kelestarian Alam, BPK Oi Lakukan Penanaman Pohon
- Merusak, Koalisi Desak PT Boskalis Hentikan Penambangan di Perairan Makassar
- Pemanfaatan Limbah B3 Harus Pertimbangkan Lingkungan Hidup
0 Comments