Rabu, 18/09/2019 16:00 WIB
Ada Upaya Hancurkan Reputasi KPK Oleh Buzzer
JAKARTA, DAKTA.COM - Analis Drone Emprit Akademik, Ismail Fahmi mengungkapkan adanya upaya mencemarkan nama KPK oleh para buzzer untuk memuluskan langkah revisi UU KPK.
Dalam diskusi bersama Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES), Ismail mengemukakan fakta bahwa sejumlah buzzer dikerahkan dalam upaya melemahkan KPK dengan menghembuskan sejumlah isu yang sesungguhnya tidak lazim, seperti menuding adanya keterlibatan taliban di lembaga tersebut.
"Yang disasar kini beberapa tokohnya, seperti Novel Baswedan yang dituding taliban. Meskipun rasanya isu itu terasa aneh dan tidak ada hubungannya dengan pemberantasan korupsi," ungkap Ismail di Jakarta, Rabu (18/9).
Ismail mengungkapkan para buzzer ini sengaja bergerak melalui sosial media, khususnya di platform Twitter karena mempunyai fitur trending topic sehingga mampu mempengaruhi opini publik dan menurunkan kepercayaan publik terhadap KPK.
"Mereka yang awalnya percaya penuh, lalu dihembuskan isu itu secara masif di sosmed, lalu kemudian mulai agak ragu. Disanalah tujuan mereka, akhirnya revisi UU KPK berjalan mulus," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Media dan Demokrasi LP3ES, Wijayanto menyimpulkan kegagalan kelompok masyarakat sipil untuk menolak revisi UU KPK akibat adanya fragmentasi sehingga tidak terbangun soliditas dalam satu tujuan mempertahankan posisi KPK untuk memberantas korupsi pada saat ini.
"Dengan terpecahnya kelompok yang kritis ini, membuat para elit politik yang mempunyai kekuasaan dapat dengan mulus mengesahkan revisi UU KPK ini untuk ditetapkan menjadi Undang-Undang," tandasnya.
Ia juga mengungkapkan adanya sejumlah teror berupa serangan peretasan terhadap nomor kontak para aktivis yang kencang menyuarakan untuk menolak revisi UU KPK. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Sidang Paripurna PRSSNI Jabar Dorong Optimisme Radio di Era Digital
- Kampung Merdeka Alfamidi Medan Diresmikan, Kenalkan Pengelolaan Sampah Lewat Budidaya Maggot
- Kapolri Bentuk Satgassus Penerimaan Negara dan Berikut Sosok yang Ditunjuk
- Jelang Puncak Haji, Prof Niam Himbau Jamaah Patuhi Jadwal Lempar Jumrah saat Di Mina
- Elemen Masyarakat Tegaskan Penolakan terhadap Aksi 20 Mei
- MUI : Jangan Sebar Berita Bohong, Fitnah dan Tidak Objektif Pada Walikota, terkait Kasus Pengadaan Alat Olahraga.
- Wamenaker Dukung Perlindungan untuk Pengemudi Ojol Jelang Aksi Unjuk Rasa Besar-besaran
- KORMI Tegaskan Komitmen Pembinaan Inorga dan Luncurkan Logo dan Maskot FORKOT IV 2025
- Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Usulkan Jalur Prioritas Tol untuk Transportasi Publik dalam Peresmian Rute Baru TransJabodetabek Vida–Cawang
- Kejari Kota Bekasi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Alat Olahraga
- Cegah Dimanfaatkan untuk Pragmatisme Politik, UU Zakat Kembali Digugat
- Prestasi Bulu Tangkis tak Bisa Diraih Instan
- 11 Tuntutan Buruh di May Day 2025
- Dahnil Anzar Simanjuntak Soroti Urgensi Petugas Haji Perempuan dalam Raker Komisi VIII DPR RI
- Gubernur 'Konten' Dedi Mulyadi dan Jebakan Komunikasi Artifisial
0 Comments