Nasional / Kesehatan /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 23/08/2019 15:12 WIB

Peneliti: Rokok Elektrik Picu Paru-Paru Kronis

Rokok vape
Rokok vape

AMERIKA SERIKAT, DAKTA.COM - Sekiranya ada 15 negara bagian AS telah teridentifikasi lebih dari 120 kasus penyakit paru-paru yang diakibatkan oleh aktivitas merokok elektrik sebagaimana ditemukan berdasarkan penelitian Departemen Kesehatan Negara Amerika Serikat (AS).

 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Sabtu (17/8), menyatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait penderita penyakit paru-paru kronis akibat penggunaan rokok elektrik di beberapa negara bagian di Amerika.

 

CDC menyatakan bahwa kemungkinan terdapat 94 kasus penyakit paru-paru kronis terkait dengan rokok elektrik di 14 negara bagian AS, terhitung dari 28 Juni hingga 15 Agustus.

 

“Laporan terbaru atas penyakit paru-paru yang diderita oleh pengguna rokok elektrik di New York dan negara bagian lain menjadi bukti bahwa studi lebih lanjut memang diperlukan tentang efek dari rokok elektrik dalam penggunaan jangka panjang,” Dr. Howard Zucker, Komisioner Departemen Kesehatan New York, ujarnya pada pernyataan resmi pada Jum’at silam (16/8).

 

CDC-pun menegaskan bahwa pihaknya meminta sejumlah dokter yang terkait untuk mengumpulkan informasi dan sampel pada penderita penyakit paru-paru akibat rokok elektrik.

 

Selain itu, Dr. Emily Chapman, Kepala Medis di Children’s Minnesota, menyatakan bahwa penyakit ini sulit untuk didiagnosis karena penyakit ini terlihat seperti infeksi umum yang sering terjadi sebelum mengarah ke komplikasi yang lebih serius.

 

“Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, tetapi bahaya kesehatan ini semakin meningkat di negara bagian Minnesota. Kami menganjurkan penyedia layanan dan orang tua untuk mewaspadai rokok elektrik sebagai penyebab dari masalah pernapasan serta penyakit paru-paru.” Ujar Dr. Ruth Lynfield, Direktur Departemen Kesehatan Minnesota dan Ahli Epidemiologi.

 

Dr. Humberto Choi, Spesialis Paru di klinik Cleveland, memberikan pernyataan serupa terkait kasus ini. “Tidak ada kode diagnostik, untuk penyakit paru-paru yang terkait dengan rokok elektrik. Jadi, akan sulit untuk mengikuti dan melacak penyakit ini, Pasalnya, kasus ini merupakan kasus baru.”

 

Thomas Haupt, seorang Ahli Epidemiologi dari Departemen Layanan Kesehatan Wisconsin, menambahkan dalam pernyataannya kepada CNN awal bulan ini bahwa kasus-kasus di negaranya menyerang banyak anak muda, “mereka terlihat sehat, tetapi kemudian mereka datang dengan penyakit pernapasan kronis, dan dalam beberapa kasus, para penderita penyakit ini diharuskan untuk dirawat  oleh unit perawatan intensif,” pungkas Thomas.

 

Para pakar kesehatan telah mengidentifikasi berbagai zat berbahaya yang terdapat dalam cairan yang ada pada rokok elektrik yang dikhawatirkan dapat merusak sel-sel dalam tubuh manusia atau mengandung bahan kimia berbahaya. (Rizki Nur Aini)

Editor :
Sumber : CNN
- Dilihat 1840 Kali
Berita Terkait

0 Comments