Tingkatkan Kolektabilitas dengan Telecollecting
BEKASI, DAKTA.COM - BPJS Kesehatan Cabang Bekasi terus berupaya mendukung keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), salah satunya adalah dengan telecollecting terhadap peserta menunggak di Kota Bekasi.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Bekasi, Siti Farida Hanoum menjelaskan bahwa tugas dari telecollecting, yaitu melakukan kegiatan penagihan PBPU menunggak melalui telepon dengan target hasil PBPU yang menunggak bersedia/menyatakan kesanggupannya untuk membayar.
“Untuk saat ini kami memiliki dua petugas yang memang difokuskan untuk melakukan telecollecting. Keberlangsungan finansial harus terus dilakukan supaya program JKN-KIS dapat terus berlangsung. Butuh keseimbangan antara biaya manfaat kesehatan yang dikeluarkan untuk peserta dengan dana yang diterima yang berasal dari iuran peserta,” ujar Hanoum, Rabu (14/8).
Hanoum mengatakan bahwa hingga saaat ini kolektabilitas iuran terendah berada pada segmen PBPU. Rendahnya tingkat kolektabilitas iuran tersebut disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya yaitu ketidakmampuan untuk membayar, kendala pada channel pembayaran, tidak adanya pelaporan mengenai anggota keluarga yang meninggal sehingga iuran terus tertagih, keluhan terkait pelayanan, kurangnya informasi terkait pembayaran iuran dan lain sebagainya.
Berbagai kemudahan dalam pembayaran iuran telah dikembangkan oleh BPJS Kesehatan diantaranya dengan diperluasnya channel PPOB, Tabungan Sehat, Koperasi Nusantara, autodebet, mengirim e-mail tagihan, mengirim SMS tagihan iuran, melakukan kunjungan kepada peserta menunggak, dan telecollecting yaitu menelepon peserta.
“Dengan telecollecting, selain mengingatkan mengenai kewajiban membayar iuran, petugas juga menginformasikan mengenai besaran tagihan iuran tertunggak, serta kemudahan pelayanan pada channel-channel pembayaran, sehingga masyarakat juga lebih paham akan program JKN-KIS dan prinsip gotong royong,” ujar Hanoum.
Sampai dengan saat ini jumlah FKTP yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Bekasi sebanyak 146 FKTP yang terdiri atas 31 puskesmas, 110 klinik pratama, 4 klinik TNI/POLRI, dan 1 dokter praktik perorangan. Diharapkan jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan peningkatan jumlah peserta. Dalam jumlah kepesertaan secara nasional per tanggal 1 Januari 2019, masyarakat Indonesia yang telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional sebanyak 215 juta jiwa. Hal ini tentu diharapkan terus meningkat mengingat tahun ini ditargetkan Indonesia sudah mencapai Universal Health Coverage.
Reporter | : |
- Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Lepas 420 Calon Jamaah Haji Kloter Pertama ke Tanah Suci
- Kabid SD Disdik Kota Bekasi Marwah Zaitun Bersyukur Kota Bekasi Masuk dalam Program Astacita Persiden di Bidang Pendidikan
- Toilet Sekolah Tidak Terurus Bau dan Kotor Jajaran Dinas Pendidikan Tidak Peduli.
- 100 Hari Kerja Wali dan Wakil Wali Kota Bekasi, 2 BUMD Dinobatkan Penghargaan Nasional
- Muhammad Kamil Syaikhu : Warga Rela Bayar Mahal Kalau Kualitas Air Perumda PDAM Tirta Patriot Baik
- Pemkot Bekasi Segel Bangunan Tak Berizin di Pekayon Jaya
- Momen Haru Ibu Wali Kota Bekasi Temui Para Lansia, Berikan Tanda Cinta dan Ajak Tetap Berkarya di Usia Senja
- Rakor Forum Bekasi Sehat, Wali Kota Bekasi Akan Wujudkan Kota Bekasi yang Lebih Sehat dan Nyaman untuk Warga.
- Aksi Gabungan Camat Bekasi Selatan, Bersihkan Banner Tak Berizin
- Pemkot Bekasi Terbitkan Surat Edaran Larangan Kendaraan Dinas Untuk Mudik
- Tri Adhianto Sewot, Bawahanya Lurah Jatiraden Minta Bantuan Pembelian Pendingin Ruangan Ke Warga
- HUT ke-28 Kota Bekasi: Tri Adhianto dan Haris Bobiho Sumbangkan Gaji Pertama untuk Warga Terdampak Banjir
- Warga Mengeluh Sampah Pasca Banjir Belum Juga Diangkut Dinas Lingkungan Hidup
- Membludak, Pemkot Bekasi Dihimbau Tak Tumpuk Bantuan dan Segera Distribusikan Pada Korban Banjir
- Kota Bekasi Butuh 69 Milyar Perbaiki Kerusakan Infrastruktur Imbas Banjir yang Terjadi
0 Comments