Nasional / Pendidikan /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 14/08/2019 13:58 WIB

Biaya Pendidikan Untuk Anak, Menghasilkan Sebuah Investasi

Ilustrasi oleh Roy Scott
Ilustrasi oleh Roy Scott
DAKTA.COM - Oleh: Clea Simon (Koresponden Universitas Harvard)
 
Berinvestasi untuk masa depan anak terasa seperti hal yang tepat untuk dilakukan, dan sekarang hal tersebut merupakan suatu hal yang wajib untuk dilakukan oleh para orang tua.
 
Pernyataan tersebut merupakan kesimpulan dari penelitian ”Kesatuan Analisis atas Kebijakan Pemerintah,” dalam sebuah makalah yang diterbitkan minggu ini oleh Opportunity Insight, yang merupakan sebuah Institut Ilmuwan Sosial dan Analis Kebijakan yang berbasis di Harvard, AS, yang berupaya memanfaatkan data utama untuk solusi kebijakan. 
 
Dalam penelitian ini lembaga tersebut melihat berbagai program sosial untuk menentukan mana yang menyediakan paling banyak keuntungan untuk pemerintah, dan pengeluaran untuk anak berada dalam urutan teratas, terutama pada kasus anak-anak yang kurang beruntung.
 
Opportunity Insight juga berpendapat jika memasukkan siswa ke sekolah akan lebih baik daripada mengikuti program latihan kerja.
 
Secara spesifik, studi ini menemukan, kebijakan yang memberikan pendanaan publik yang lebih besar dengan memberikan investasi pada anak dengan latar belakang keluarga berpenghasilan rendah.
 
“Secara historis kebijakan dalam berinvestasi untuk anak cenderung menjadi kebijakan yang memiliki keuntungan besar,” ujar Wakil Pengurus Opportunity Insight dan Guru Besar Ekonomi Harvard, Nathaniel Hendren.
 
Para peneliti juga menemukan bahwa investasi untuk memasukkan siswa ke sekolah atau mendorong mereka untuk masuk ke perguruan tinggi akan menghasilkan penghasilan di masa depan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mengikuti pelatihan kerja.
 
“Pendapatan yang didapat ketika mengikuti pelatihan kerja relatif rendah. Terdapat beberapa contoh yang lebih menjanjikan, tetapi investasi yang tepat di perguruan tinggi oleh orang tua tampaknya menghasilkan pendapatan yang sangat tinggi,” ujar Ben Sprung-Keyser, seorang kandidat Ph.D. dari Sekolah Pascasarjana Seni dan Sains, Harvard yang telah meneliti 133 perubahan kebijakan dalam 50 tahun terakhir. Dia mendampingi peneliti utama Nathaniel Hendren dalam penelitian ini.
 
Sebagai bagian dari misi Opportunity Insight “untuk memperluas peluang bagi orang-orang dari latar belakang yang kurang beruntung, informasi ini akan membantu pembuat kebijakan di masa depan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang ada. (Rizki Nur Aini)
Editor :
Sumber : Harvard Gazette
- Dilihat 2358 Kali
Berita Terkait

0 Comments