Sabtu, 03/08/2019 09:41 WIB
Menristekdikti Klaim Rektor Asing Bisa Pacu Kompetisi
JAKARTA, DAKTA.COM –- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, salah satu alasan didatangkannya rektor asing adalah untuk memacu kompetisi.
Didatangkannya rektor dari luar negeri diklaim akan secara otomatis meningkatkan kompetensi rektor karena saingannya tidak hanya dari dalam negeri.
“Supaya dosen yang ada dalam negeri punya kesempatan yang sama, seperti yang dari asing itu. Jadi, sama-sama ter-challange. Maka, harus ditantang juga nggak bisa hanya gini saja. Ini yang harus kita lihat,” kata Nasir di kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Jumat (2/8).
Dia berharap, publik tidak skeptis atau menaruh curiga berlebih dengan rencananya mendatangkan rektor dari luar negeri. Nasionalisme tidak akan berubah hanya dengan didatangkannya rektor asing tersebut.
Negara-negara yang saat ini mendatangkan rektor asing, kata dia, juga tidak berubah menjadi negara yang mengingkari ideologi mereka sendiri.
“Negara lain yang rektornya asing, apakah dia akan jadi liberal? Kan nggak juga. Nasionalisme tetap dijaga, kebangsaan tetap dijaga,” kata mantan rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.
Menurut dia, sebaiknya masyarakat tidak menutup diri dari dunia luar agar Indonesia bisa bersaing dengan cendekiawan yang sudah berkelas internasional.
Nasir menambahkan, rektor asing yang nantinya direkrut tidak asal-asalan. Rektor asing disyaratkan harus memiliki kualitas dan memiliki jaringan dan pengalaman yang mumpuni. Rektor asing tersebut juga harus memiliki visi besar agar bisa mewujudkan perguruan tinggi yang lebih baik, khususnya dalam bidang inovasi dan riset.
“Kita terlalu rendah dalam men-challenge, karena calon rektor yang ada syaratnya sangat minimal. Kadang-kadang dia tidak punya network (jaringan), hanya syaratnya sebagai ketua jurusan, kan terlalu kecil,” kata dia.
Ketua umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Budi Djatmiko mengatakan, untuk mengundang rektor asing, perlu banyak mengubah peraturan mulai dari peraturan pemerintah, status perguruan tinggi dan lain-lain. Pemerintah perlu hati-hati dan tidak buru-buru dan harus melalui kajian yang benar-benar matang.
Menurut dia, ada keuntungan sekaligus kerugian terkait kebijakan mendatangkan rektor dari luar negeri. Keuntungan itu di antaranya bisa menambah motivasi berkompetisi bagi rektor atau dosen dalam negeri.
Selain itu, lanjut Budi, rektor asing yang memiliki karya-karya ilmiah kelas dunia, bisa menaikkan karya-karya ilmiah bagi dosen dan mahasiswa Indonesia jika kolaborasinya dimanfaatkan dengan baik. Rektor asing juga bisa menjadi perantara tautan kolaborasi antarinstitusi perguruan tinggi dan juga antardua negara.
Namun, kata Budi, ada yang harus diwaspadai. Kerugian mendatangkan rektor asing, menurut dia, biaya yang dikeluarkan sangat mahal dan juga akan memengaruhi motivasi para rektor dan dosen lokal jika mereka ternyata tidak sesuai dengan harapan.
Selain itu, kata Budi, rektor asing akan sulit menyesuaikan kondisi pekerjaan dan beban pekerjaan mereka.
“Beban menjadi rektor tidak hanya bicara kualitas tridharma perguruan tinggi, tetapi ada juga pekerjaan yang menyangkut masalah ‘politik titipan penguasa’,” kata dia.
Budi menambahkan, tidak ada jaminan rektor asing memberikan kontribusi positif terhadap bangsa dan negara jika mereka memiliki akhlak dan perilaku yang buruk.
“Jika salah memilih rektor asing, selamanya rezim ini akan dicap oleh masyarakat pendidikan dengan predikat buruk, tetapi jika berhasil akan dapat predikat baik,” ujar dia. **
Reporter | : | |
Editor | : | |
Sumber | : | Republika.co.id |
- Ubhara Jaya Jadi Tuan Rumah Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT)
- Ubhara Jaya Gelar PKKMB Diikuti 2000 Mahasiswa Baru
- Seminar Nasional Fakultas Hukum Ubhara Jaya: Menakar Masa Depan Penegak Hukum Di Indonesia
- Angkatan Pertama, Universitas Bani Saleh Gelar Wisuda 461 Sarjana
- Ubhara Jaya Helat Seminar Internasional Bersama BNPT
- Catatkan 2 Rekor Baru MURI, Ubhara Jaya Resmikan Pendirian Pusat Kajian Ilmu Bela Negara
- Sebanyak 1.299 Mahasiswa Diwisuda, Ubhara Jaya Siap Cetak Lulusan Berintegritas
- Mudah dan Cepat, Berikut Cara Mengecek NPSN Sekolah
- Belajar Online melalui Terjemahan Aksara Sunda ke Teks Latin
- Makna Mendalam dalam Puisi Bali Anyar, Eksplorasi Kehidupan dan Spiritualitas
- Ubhara Jaya Jadi Tuan Rumah Seminar dan Silaturahmi Nasional Pergubi
- Ubhara Miliki Profesor Bidang Ilmu Akuntansi Keuangan Kontemporer
- P2G DESAK KEMDIKBUDRISTEK MENINJAU ULANG SISTEM PPDB
- Hadirkan BNN dan Granat, Ubhara Jaya Gelar Kuliah Umum Memperingati HANI 2023
- Ubhara Jaya Adakan Pelatihan Digital Branding Produk Olahan Limbah Minyak Jelantah
0 Comments