Keutamaan Menghadiri Majelis Ilmu
BEKASI, DAKTA.COM - Dalam Islam, menghadiri majelis Ilmu memiliki beberapa keutamaan, yaitu:
1.Dimudahkan jalannya menuju surga
Orang yang keluar dari rumahnya menuju masjid untuk menuntut ilmu syar’i, maka ia sedang menempuh jalan menuntut ilmu. Padahal Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya untuk menuju surga” (HR. At Tirmidzi no. 2682, Abu Daud no. 3641).
2. Keutamaan lainnya adalah mendapatkan ketenangan, rahmat dan dimuliakan para malaikat
Orang yang mempelajari Al Qur’an di masjid disebut oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mendapat ketenangan, rahmat dan pemuliaan dari Malaikat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya” (HR. Muslim no. 2699).
3. Keutamaan ketiga adalah merupakan jihad fi sabilillah
Orang yang berangkat ke masjid untuk menuntut ilmu syar’i dianggap sebagai jihad fi sabilillah. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang memasuki masjid kami ini (masjid Nabawi) untuk mempelajari kebaikan atau untuk mengajarinya, maka ia seperti mujahid fi sabilillah. Dan barangsiapa yang memasukinya bukan dengan tujuan tersebut, maka ia seperti orang yang sedang melihat sesuatu yang bukan miliknya” (HR. Ibnu Hibban no. 87, ).
4. Keutamaan selanjutnya dicatat sebagai orang yang shalat hingga kembali ke rumah
Jika seorang berangkat ke masjid berniat untuk shalat, kemudian setelah shalat ada pengajian (majelis ilmu), maka selama ia berada di majelis ilmu dan selama ada di masjid, ia terus dicatat sebagai orang yang sedang shalat hingga kembali ke rumah.
Sebagaimana Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Jika seseorang berwudhu di rumah, kemudian mendatangi masjid, maka ia terus dicatat sebagai orang yang shalat hingga ia kembali. Maka janganlah ia melakukan seperti ini.” (HR. Al Hakim no. 744, dan Ibnu Khuzaimah, no. 437, ).
Tasybik adalah menjalin jari-jemari.
5. Dan keutamaan kelima adalah dicatat amalannya di ‘illiyyin
Jika seorang berangkat ke masjid berniat untuk shalat, kemudian setelah shalat ada pengajian (majelis ilmu) hingga waktu shalat selanjutnya (semisal pengajian antara maghrib dan isya), maka ia terus dicatat amalan kebaikan yang ia lakukan di masjid, di ‘illiyyin.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Seorang yang setelah selesai shalat (di masjid) kemudian menetap di sana hingga shalat berikutnya, tanpa melakukan laghwun (kesia-siaan) di antara keduanya, akan dicatat amalan tersebut di ‘illiyyin” (HR. Abu Daud no. 1288,).
Maka rekan dakta, jangan segan untuk mempelajari agama Islam lebih dalam selama hayat masih dikandung badan, mari terus belajar agama yang mulia ini hingga akhir hayat kita. Wallahu a'lam bishawab.
Editor | : | |
Sumber | : | Muslim.or.id |
- Buah Tin Disebutkan dalam Al-Qur'an, Apa Saja Khasiatnya?
- Labu, Sayuran Sarat Manfaat yang Diabadikan Alquran
- Rahasia Penamaan dan Manfaat Kurma Ajwa Favorit Rasulullah
- Bergaulah dengan Orang-Orang Shalih!
- Berlemah Lembutlah dalam Menyampaikan Nasihat
- Serba-Serbi Ibadah Qurban
- Bacalah Al-Qur'an
- Hukum Haji
- Keutamaan Amanah Dalam Kehidupan Seorang Muslim
- Asbabul Jahiliyyah (Sebab-sebab Munculnya Kejahiliyahan)
- Akhlak dan Keutamaan Masyarakat Islam
- Karakteristik Rumah Tangga Islami
- Jauhkanlah Diri Dari Yang Tak Bermanfaat
- Amanah Dalam Pandangan Islam
- Eksistensi Jahiliyyah
0 Comments