Akhlak dan Keutamaan Masyarakat Islam
BEKASI, DAKTA.COM - Akhlak dan perilaku terpuji merupakan bagian penting bagi eksistensi masyarakat Islam. Akhlak adalah kesempurnaan iman, di dalam ajaran Islam belum dianggap sempurna keimanan seseorang kecuali dengan menghiasi keimanan tersebut dengan Akhlak. Allah Ta’ala berfirman:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (Surah Al-Baqarah, ayat ke- 177)
Ayat ini memadukan antara aqidah (iman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi), ibadah (shalat dan zakat), dan akhlak, yaitu: memberikan harta yang dicintai kepada kerabat dan orang lain yang membutuhkan).
Keterpaduan tersebut disebut sebagai hakikat kebajikan, hakikat beragama, dan hakikat ketakwaan.
Sebagaimana Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an:
“Maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah kebenaran sama dengan orang yang buta? Hanya orang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak melanggar perjanjian, Dan orang-orang yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah agar dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. Dan orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)” (Surah Ar-Ra’du, ayat ke-19 - 22).
Ayat ini memadukan antara akhlak rabbaniyyah (yaitu: takut kepada Allah dan hari pembalasan) dengan akhlak insaniyah (yaitu: menepati janji, sabar, silaturahim, berinfak, dan menolak kejahatan dengan kebaikan). Meskipun pada dasarnya akhlak itu seluruhnya bersifat rabbaniyyah; karena seluruh yang kita lakukan pada dasarnya hanya ditujukan karena mengharap ridho Allah Ta’ala.
Tugas masyarakat islam terhadap akhlak, yaitu
1. Taujih, yaitu mengarahkan dan membimbing manusia agar menerapkan akhlak Islam dengan menggunakan berbagai sarana dakwah yang ada (media massa, selebaran, pembekalan, tabligh).
2. Tatsbit, yaitu mengokohkan akhlak Islam ini dengan tarbiyah yang panjang waktunya, dalam rumah tangga, sekolah, dan kampus.
3. Himayah, yaitu melakukan pemeliharaan penerapan akhlak Islam. Diantaranya dilakukan dengan dua hal: (1) Membentuk opini umum secara aktif, gemar amar ma’ruf nahi munkar, membenci kerusakan, dan menolak penyimpangan, (2) Menggunakan dan memanfaatkan hukum atau undang-undang yang melarang kerusakan dan pemberian sanksi.
Wallahu 'Alam Bishawab
Editor | : | |
Sumber | : | Dakta.com |
- Buah Tin Disebutkan dalam Al-Qur'an, Apa Saja Khasiatnya?
- Labu, Sayuran Sarat Manfaat yang Diabadikan Alquran
- Rahasia Penamaan dan Manfaat Kurma Ajwa Favorit Rasulullah
- Bergaulah dengan Orang-Orang Shalih!
- Berlemah Lembutlah dalam Menyampaikan Nasihat
- Serba-Serbi Ibadah Qurban
- Bacalah Al-Qur'an
- Hukum Haji
- Keutamaan Amanah Dalam Kehidupan Seorang Muslim
- Asbabul Jahiliyyah (Sebab-sebab Munculnya Kejahiliyahan)
- Keutamaan Menghadiri Majelis Ilmu
- Karakteristik Rumah Tangga Islami
- Jauhkanlah Diri Dari Yang Tak Bermanfaat
- Amanah Dalam Pandangan Islam
- Eksistensi Jahiliyyah
0 Comments