Ahad, 21/07/2019 09:20 WIB
Musim Kemarau, Harga Cabai Meroket Hingga Dua Kali Lipat
JAKARTA, DAKTA.COM - Harga cabai kembali mengalami kenaikan imbas turunnya pasokan di musim kemarau. Kenaikan harga cabai disebut-sebut mencapai dua kali lipat dari harga normal. Potensi harga cabai yang mengalami kenaikan ini sebenarnya sudah diprediksi sejak satu bulan lalu.
Kenaikan terjadi untuk cabai merah besar Rp70 ribu per kg, sedangkan harga cabai keriting mencapai Rp65 ribu per kg, dan rawit hijau sebesar Rp80 ribu per kg. Kenaikan ini terjadi secara nasional setelah Lebaran.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan kenaikan harga cabai ini dipengaruhi oleh petani yang mengalami gagal panen imbas dari musim kemarau. Kenaikan harga cabai saat ini kerap terjadi setiap tahun dengan penyebab yang sama.
“Pemerintah harus mengatasi kekurangan pasokan saat musim kemarau ini. Hal ini dapat dilakukan dengan memetakan wilayah produksi cabai. Kementerian terkait juga harus bekerjasama dengan lembaga-lembaga pertanian dan universitas pertanian untuk menciptakan bibit - bibit baru dan varietas baru agar dapat bertahan,” jelas Mansuri kepada Dakta.
Menurutnya, kenaikan harga cabai hingga 50 persen saat ini lebih tinggi daripada momen Lebaran. Kenaikan permintaan cabai yang terus terjadi ini tidak diimbangi dengan suplai ke pasaran karena umumnya panen cabai berhenti saat periode Lebaran.
Abdullah menjelaskan, stok cabai memang terbatas karena sifatnya yang tidak tahan lama. Untuk itu, dengan terus naiknya harga cabai di pasaran maka perlu dilakukan upaya percepatan distribusi mandiri.
“Sekarang tinggal bagaimana langkah pemerintah memastikan stoknya terjaga, tidak ada perdagangan yang berhenti mendapatkan pasokan dari panen. itu yang harus diperkuat,” ucap Mansuri.
Persoalan harga cabai yang terjadi setiap tahunnya merupakan tanggung jawab bersama walaupun pemerintah yang seharusnya memprakarsainya.
"Ini tanggungjawab kita semua, petani, pedagang, masyarakat, pemerintah, sehingga diperlukan untuk duduk bersama guna mencari solusinya. Karena hampir setiap musim kemarau petani sulit menanam dan banyak gagal penen," ujarnya. (Oji)
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Menaker Dorong Organisasi HRD Berkontribusi Tingkatkan Keterampilan Pekerja
- Sambut Libur Sekolah, Pasar Senggol Hadir Kembali di SMB
- Revitalisasi Kalimalang Menuju Wisata Air, Kemenpar Soroti Potensi dan Tantangan
- PHK Sepihak, Massa Buruh Gelar Demo di Gudang Distribusi Coklat di Narogong Bekasi
- PT Naffar Perdana Wisata Sukses Gelar RUPS 2025, Resmi Luncurkan KOPASHUS & DIGI OPZ sebagai Strategi Besar
- WOM Finance Resmikan Kantor Baru Cabang Bekasi 1 di Summarecon
- Investasi Bekasi Tumbuh Pesat, LPCK Luncurkan Hunian dan Komersial Baru di Lippo Cikarang Cosmopolis
- Progres Pembangunan, PT Summarecon Agung Tbk. Seremoni Penutupan Atap SMB Tahap II
- Sambut Idul Fitri, Danamon Menyediakan Solusi Keuangan untuk Mendukung Kemudahan Transaksi Nasabah
- Program Belanja Untung Berlangsung di Summarecon Mall Bekasi, Afgan Bakal Guncang Pengunjung 21 Maret
- KOSPE Bersama Gerakan Semua Bisa Umroh, Gelar Soft Launching Program Simpanan Haji Khusus
- Mengenal Dogecoin dan Pergerakan Harganya
- LPCK Perluas Pilihan Produk RumahTapak Baru Guna Menjawab Kebutuhan Generasi Muda
- Investasi Kabupaten Bekasi Meningkat, Penjualan Properti Residensial dan Ruko LPCK Bertumbuh
- Tidak Impor Pangan Tahun 2025, Mungkinkah?
0 Comments