Kamis, 18/07/2019 09:35 WIB
PAN Condong Gabung ke Pemerintah
JAKARTA, DAKTA.COM - Waketum PAN Bara Hasibuan mengatakan mereka lebih berpeluang untuk bergabung bersama pemerintah dibanding menjadi oposisi.
Bara mengungkapkan sebagian besar pengurus wilayah PAN lebih condong untuk ingin berada di dalam pemerintahan.
"Trennya sih lebih condong kesana (bergabung ke pemerintah), tapi aspirasi dari kawan-kawan di bawah ini kan kita bahas dulu di tingkat pusat," ungkap Bara di Jakarta pada Kamis (18/7).
Bara mengatakan, adanya perbedaan pendapat antara kader PAN adalah hal yang biasa, tetapi keputusan sikap politik PAN pasca Pemilu baru akan ditentukan dalam acara rakernas mendatang.
"Iya nanti (di Rakernas), itu kan memang forumnya. Kita juga harus melibatkan semuanya, tidak bisa hanya ditentukan oleh segelintir orang saja," tutupnya.
Ketika pagelaran Pilpres 2014 lalu, PAN menempatkan Ketum mereka Hatta Rajasa untuk berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Namun ketika pergantian pucuk pimpinan kepada Zulkifli Hasan, PAN bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK.
Berkaca dari sejarah tersebut, PAN diprediksi juga akan kembali bergabung dengan pemerintah pada saat ini. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
- Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi Berpeluang di Pilgub Jabar
- Golkar Solid Usung Airlangga sebagai Capres 2024
- Ridwan Kamil Kalahkan Sandi Uno dan AHY Sebagai Capres Alternatif Versi Litbang Kompas
- Gerindra Dalam Turbulensi
0 Comments