Ahad, 14/07/2019 13:45 WIB
Membangun Indonesia Melalui Pendidikan
DAKTA.COM - Oleh: Ahmad Romadhon Abdillah, Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam UIN Walisongo & Mahasantri Islamic Boarding School Bina Insani Semarang
Pendidikan adalah senjata utama yang anda bisa gunakan untuk mengubah dunia (Nelson Mandela)
Ketika Jepang mengalami kehancuran akibat serangan dari pasukan sekutu Amerika Serikat. Kota Hiroshima dan Nagasaki mengalami kelumpuhan, bahkan tidak ada titik kehidupan. Namun, ketika itu Kaisar Hirohito menanyakan kepada seluruh jenderal, “Berapa jumlah guru yang tersisa?”.
Begitu besarnya perhatian Jepang terhadap pendidikan. Jepang yang saat itu mengalami kehancuran, kini melalui pendidikan mereka berhasil menjadi negara maju bahkan bisa bersaing dengan Amerika Serikat dengan berbagai bidang. Hal ini bisa karena Jepang mempunyai pandangan dengan pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas akan berpengaruh majunya suatu bangsa.
Memang tidak bisa dipungkiri pendidikan menjadi sebuah kebutuhan bagi manusia untuk mengembangkan pontensi dan jati diri yang dimiliki. Jika kebutuhan ini dapat tersalurkan dan dikembangkan oleh suatu negara yang menyediakan pendidikan yang berkualitas, maka tingkat kebodohan, kemiskinan, dan angka putus sekolah tidak akan ditemukan karena SDM yang dihasilkan mampu memiliki kualitas baik secara sikap maupun kognitif.
Hal inilah yang menjadi problematika di Tanah Air yang sejauh ini belum bisa mengembangkan sektor pendidikan untuk bisa menghasilkan SDM yang memiliki kualitas dan integritas untuk membangun negara ini. Pendidikan belum menjadi prioritas yang diutamakan di negeri ini untuk membangun bangsa. Sehingga, Indonesia sampai saat ini belum bisa dikatakan sebagai negara maju.
Kualitas dan mutu pendidikan dapat diukur melalui beberapa indikator di antaranya angka partisipasi murid, angka putus sekolah, angka mengulang kelas, rasio siswa-guru, rasio guru-sekolah, kualitas guru, dan sarana dan prasarana. Apakah sejauh ini pendidikan di Indonesia sudah memenuhi indikator kualitas pendidikan? Tentunya, hal ini bisa dilihat dari kondisi dan realita kondisi pendidikan di Indonesia saat ini.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves mengataan kualitas pendidikan yang rendah tercermin dari peringkat Indonesia yang masih ada di posisi tertinggi dari negara-negara tetangga yang menjadi indikatornya meliputi jumlah angka buta huruf, dan akses pendidikan yang belum merata.
Jika pendidikan di negeri ini belum bisa berkualitas, maka SDM yang dihasilkan pun tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk bisa bersaing dalam skala nasional maupun internasional.
Maka, untuk bisa membangun negara Indonesia menjadi negara maju perlu memperbaiki kulitas pendidikan yang ada saat ini. Maju dan mundur suatu Negara dapat dilihat dari akses pendidikan yang dijangkau oleh masyarakatnya.
Harapanya, pasca-penetapan presiden baru nanti bisa memperbaiki pendidikan di Indonesia untuk bisa menghasilkan SDM yang memiliki kualitas dan integritas untuk membangun bangsa Indonesia. Wallahu A’lamu Bil Al-Shawab
Editor | : | |
Sumber | : | Ahmad Romadhon Abdillah |
- Bersikap Adil Terhadap Kartini dan Muslimah Hebat Lainnya
- Yasonna Laoly Dipukul KO, Ronny Sompie Terkapar
- Pertaruhan di Laut Natuna Utara
- Perang Dunia III dan Nasib Indonesia
- Pentingkah 4 Gebrakan Mas Menteri?
- Majelis Taklim, PAUD, dan Radikalisme
- Islam Menilai HAM
- Radikalisme, Peradaban, dan Rasulullah
- Bermartabat karena Bekerja
- Mencermati Pergeseran Perilaku Politik Jelang Pilkada Serentak 2020
- "Cashless Society" 2020, Realistis atau Utopis?
- Dilema Perkembangan Skuter Listrik
- Nadiem Makarim dan Ujian Politik Milenial
- Catatan untuk Bu Menteri Soal Pengelolaan Hutan
- Wajah Kompromi Kabinet Jokowi
0 Comments