Kajian Keislaman /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 10/07/2015 09:28 WIB

Masjid Arakan Aceh Utara Tebar Ketenangan Ditengah Masyarakat

Masjid Arakan Aceh Utara   Copy
Masjid Arakan Aceh Utara Copy

ACEH UTARA_DAKTACOM:  Masjid Arakan, berlokasi di tengah lahan Integrated Community Shelter (ICS) Blang Adoe, Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, nampak berdiri megah. Kendati tidak besar, masjid terasa menebar aura kebahagiaan dan harapan bagi siapapun yang memandang apalagi memanfaatkannya untuk beribadah shalat.

Masjid kompleks ICS Blang Adoe ini dibangun para relawan ACT hanya dalam tempo dua pekan. Tepat tanggal 30 Juni yang lalu, pembangunan Masjid Arakan dinyatakan selesai.

Masjid Arakan oleh arsiteknya didisain sedemikian rupa, agar menjadi  tempat ibadah yang nyaman dan mendorong para penggunanya, khususnya para pengugsi Rohingya, beribadah secara khusu’.
“ Disain bangunan menjadikan masjid terasa luas, dengan hembusan angin yang menyejukkan,”  tutur Laila Khalidah, relawan lokal ACT  yang juga Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh Utara.

Menurut  Muhammad Noor Salikhin, arsitek pembangunan komplek ICS, pembangunan Masjid Arakan sengaja di desain terbuka. “Konsep pembangunan masjid kami buat terbuka, karena menurut kami nantinya masjid ini multifungsi selain tempat ibadah juga digunakan untuk sarana berkumpul penghuni shelter, bisa juga digunakan sebagai tempat musyawarah,” jelasnya. “ Konsep bangunan masjid ini membuatnya bagaikan oase yang menyejukkan di tengah udara panas di Aceh Utara,” imbuhnya.

Masjid Arakan terasa sejuk meskipun di siang hari atau di saat shalat Dhuhur, karena  sirkulasi udara dan cahayanya berjalan dengan lancar. “Desain masjid kami bikin seperti ujung anak panah atau busur dengan sistem shaf sholat meruncing,” tambah Noor.

Soal nama, Sri Edi Kuncoro,  Tim Leader Pembangunan ICS, mengungkapkan diberi Masjid Arakan, karena ingin memberi motivasi para pengungsi Rohingya, agar timbul semangat para pengungsi untuk kembali berusaha sungguh-sungguh mendapatkan haknya hidup di Tanah Air warisan nenek moyang mereka, yakni Arakan, yang sekarang menjadi salah satu negara bagian Rakhinee, Myanmar. (mhjr)

Editor :
Sumber : Humas ACT
- Dilihat 1955 Kali
Berita Terkait

0 Comments