Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 27/03/2019 09:14 WIB

Kubu 01 dan 02 Sepakat Lawan Hoaks dan Fitnah

Bincang persiapan Pilpres 2019 Spesial Milad Dakta ke 27
Bincang persiapan Pilpres 2019 Spesial Milad Dakta ke 27
BEKASI, DAKTA.COM - Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, segala persiapan dilakukan bagi pasangan calon kandidat masing-masing. Dari kedua kandidat dan tim pemenangan sepakat untuk melawan hoaks dan menghindari fitnah.
 
Relawan Ketua Umum Laskar Rakyat Jokowi, Riano Oscha mengatakan pihaknya sangat konsen untuk melawan fitnah dan hoaks, karena itu menjadi ancaman bagi demokrasi Indonesia.
 
"Contoh fitnah kepada Pak Jokowi, yaitu beliau anti Islam, anak PKI, antek asing. Ini tentu bentuk pembodohan ke masyarakat," ucapnya dalam Bincang Publik Spesial Milad Radio Dakta ke-27 tahun, Rabu (27/3).
 
Menurutnya, hal itu juga sudah dibantah langsung oleh Presiden Jokowi yang juga sebagai petahana pada Pilpres 2019.
 
"Misalnya pak Jokowi anak PKI itu tidak mungkin karena pada masa itu beliau masih kecil. Kemudian antek asing, padahal kalau dilihat, kebijakan Pak Jokowi banyak sumber daya alam yang dikuasai asing diambil alih kembali," ucapnya.
 
Di sisi lain, Relawan Laskar Rakyat Jokowi juga menyosialisasikan program-program Jokowi-Ma'ruf jika terpilih pada Pilpres 2019 mendatang.
 
"Kami menjelaskan kepada masyarakat program yang sudah dilakukan dan dirasa manfaatnya. Termasuk program rencana Jokowi-Ma'ruf terkait Kartu Pra Kerja. Program Kartu Pra Kerja ini bukan menggaji pengangguran, melainkan memfasilitasi mereka yang belum kerja untuk mengikuti balai pelatihan," katanya.
 
Menurutnya, jika Jokowi terpilih kembali bersama Ma'aruf Amin, mereka akan membangun dan mengembangkan sumber daya manusia setelah gencar melakukan pembangunan infrastruktur.
 
Sementara itu, Juru Kampanye Nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, M Edwin Halim mengaku sepakat dengan pernyataan Riano untuk memerangi hoaks.
 
"Kami setuju untuk melawan hoaks. Di sisi lain kami juga menyampaikan gagasan Prabowo-Sandi ke masyarakat. Bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan seluas luasnya," ucapnya dalam talkshow.
 
Pihaknya melihat, masalah pekerjaan di Indonesia cukup kompleks. Untuk itu Prabowo-Sandi sudah meluncurkan Rumah Siap Kerja sebagai One Stop Solution.
 
"Saya sendiri merasakan bahwa para pencari kerja ini membutuhkan akses informasi dan pelatihan bagaimana skill yang mereka punya dapat diserap ke dunia pekerjaan," katanya.
 
Apalagi, menurunya, Prabowo-Sandi sudah berkeliling wilayah Indonesia ke ribuan titik. Tentu saja mereka langsung mendengar kelurahan langsung dari masyarakat.
 
"Selain Prabowo-Sandi yang berkeliling, kami juga terus bergerak dari satu titik ke titik lainnya untuk terus mengkampanyekan Prabowo-Sandi. Apalagi sekarang sudah masuk kampanye terbuka," jelasnya.
 
Dianggap Hanya Umbar Janji, Rakyat Kehilangan Kepercayaan Politik
 
Dalam kesempatan yang sama, Pengamat Politik, Karyono Wibowo mengungkapkan bahwa berdasarkan survei rakyat Indonesia tidak terlalu peduli terhadap janji politik dari kandidat masing-masing.
 
"Banyak penyebabnya, yaitu pemilih Indonesia semakin pragmatis dan kurang tertarik terhadap program yang disampaikan kandidat. Selain itu kandidat kurang mengekspor visi misi program yang sudah dibuat," ungkapnya dalam talkshow.
 
Menurutnya, masyarakat merasa semua yang disampaikan oleh kedua kandidat semata mata hanya janji politik belaka.
 
"Kontestasi politik kita memang selama ini banyak janji. Namun minim yang bisa ditunaikan, mungkin hanya 30-50 persen dari total janji. Ini yang mungkin bisa jadi ancaman ke depan," paparnya.
 
Apalagi banyak dari para elit politik terjerat kasus korupsi, membuat masyarakat nyaris kehilangan kepercayaan. Ditambah lagi elit politik tidak memberikan edukasi dan menggunakan narasi yang membangkitkan emosi. 
 
"Itulah mengapa terjadi isu SARA. Pertarungan politik saat ini pun kerap kali mengabaikan etika. Perlu diketahui, berita hoaks bukan diproduksi oleh kandidat dan juga tim resmi," pungkasnya. **
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 7830 Kali
Berita Terkait

0 Comments