Senin, 25/03/2019 16:09 WIB
Pengolahan PLTSa Bantargebang Jadi Pilot Project Teknologi Termal
BEKASI, DAKTA.COM - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggelar Pilot Project Pengolahan Sampah Termal di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (25/3).
Pengolahan sampah dengan teknologi termal ini didorong implementasi dengan keluarnya Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2018, sebagai upaya pemecahan masalah sampah perkotaan di Indonesia. proses termal tersebut akan mengurangi kapasitas pengolahan 100 ton perhari yang ada di TPA Bantargebang yang juga bekerja sama dengan DKI Jakarta sebagai learning center dalam inovasi di bidang pengolahan sampah.
Sistem pengendalian gas buang dimulai sejak pengaturan 3T (Time, temperature, dan Turbulance) di zona pembakaran mencegah pembentukan dioxin dan nox. Kemudian diturunkan suhunya secara mendadak dengan air quencher mencegah terbentuknya dioksin.
Seperti diketahui pemanfaatan sampah menggunakan teknologi termal nantinya akan mengurangi timbunan sampah yang selama ini menjadi masalah yang berkepanjangan pada banyak kota besar di Indonesia, terutama di ibukota.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) proses termal berjalan dengan lancar tanpa ada kendala.
"Alhamdulillah kami BPPT bersama Pemprov DKI Jakarta sudah menyelesaikan pembangunan PLTSa pertama di Indonesia, dan kami juga berharap akan menjadi solusi masalah timbunan sampah di kota kota besar, khususnya DKI Jakarta ini," ujar Hammam.
Perlu diketahui, teknologi termal merupakan teknologi dalam pengelolaan sampah yang mampu mereduksi volume sampah secara cepat dan mengubahnya menjadi energi.
"Pengolahan sampah menggunakan teknologi termal, karena mampu memusnahkan sampah dalam waktu yang cepat dan signifikan," kata Hammam.
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan berharap, usaha dengan pemusnahan sampah ini bisa bekerja secara cepat dan signifikan agar sampah tidak menumpuk dan menjadi solusi yang bertahun tahun selalu menjadi permasalahan di negara.
"Hal ini juga akan diterapkan di berbagai kota juga, agar sampah tidak menjadi permasalahan kembali, minimal kita berusaha dengan adanya PLTSa Merah putih ini," ujarnya dalam acara.
Di sisi lain, Wali Kota Bekasi dalam mengungkapkan bahwa program ini telah menerapkan sistem percepatan pembuangan sampah melalui gas, dari Pemerintah DKI sendiri telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bekasi melalui beberapa kontrak kerja di wilayah TPA Bantargebang.
"Pemerintah Kota Bekasi dari dulu menyediakan lahan untuk pembuangan sampah Provinsi DKI Jakarta yang tiap harinya semakin menumpuk, diharapkan kembali melalui proses terapan kerja ini bisa mengatasi kembali masalah sampah di TPA," harapnya. **
Reporter | : | Warso Sunaryo |
Editor | : |
- Ulama Siap Jadi Jurkam Tri Adhianto pada Pemilu 27 November 2024
- Faisyal Hermawan Pastikan Tak Maju Cawalkot Bekasi, Tapi Usung Penuh Tri Adhianto
- Pilkada Kota Bekasi, Orange - Kuning Sudah Jalin Komunikasi
- Diajak Tri Adhianto Sahur Bersama, Mak Nisah Nangis Terharu
- RS Paramedika Resmi Beroperasi, Komitmen Melayani Kesehatan Masyarakat
- WOM Finance Resmikan Kantor Cabang Bekasi 5 - Harapan Indah
- Kekurangan Ribuan Surat Suara di Mustikajaya, Heri Koswara: KPU Kota Bekasi Dipertanyakan Profesionalitasnya
- Presiden PKS Serahkan Rekomendasi Calon Wali Kota Bekasi ke Heri Koswara
- WOM Finance Resmikan Kantor Cabang Bekasi 4 Jatiasih
- Berapi-api, Sambutan Herkos Bakar Semangat Peserta Kampanye di Bekasi Timur
- Ratusan Warga Kota Bekasi Akui Terbantu Program Sembako Murah TKRPP, Doakan Ganjar-Mahfud Presiden 2024
- BPBD Kota Bekasi Siap Hadapi Bencana Hidro Metrologi.
- Mantan Kadis LH Kota Bekasi Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Ekskavator dan Buldoser
- Kodim 0507/Bekasi Ajak Ratusan Anak Yatim Bermain Salju di Mall
- Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) yang menyalahi aturan
0 Comments