Bekasi / Kabupaten /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 01/03/2019 15:00 WIB

Soal Jabatan Wabup, PAN Anggap Golkar Tak Paham Aturan

Ilustrasi Kursi Kosong Pejabat
Ilustrasi Kursi Kosong Pejabat
CIKARANG_DAKTACOM: Neneng Hasanah Yasin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bupati bekasi karena ingin fokus menjalani kasus hukumnya dalam kasus suap perijinan meikarta.
 
Dengan mundurnya Neneng, wabup Eka yang saat ini menjadi plt bupati akan menjadi bupati definitif, posisi pendamping Eka diperebutkan oleh partai koalisi diantaranya Golkar, PAN, Nasdem dan Hanura.
 
Partai Golkar menganggap posisi wabup sepenuhnya menjadi milik golkar, karena tanpa partai lain, mereka mampu mengusung sendiri jagoannya.
 
Namun adanya ungkapan itu disayangkan oleh partai koalisi, salah satunya dpd PAN Kabupaten Bekasi.
 
Sekum DPD PAN Kabupaten Bekasi, Roy Kamarullah, Jumat (1/3) menganggap Golkar mengesampingkan peran PAN, Hanura dan Nasdem dalam pemenangan Neneng-Eka di pilbup lalu.
 
"Dengan lowongnya jabatan wakil bupati maka partai-partai selain Golkar bisa mengusulkan kadernya menjadi calon wakil bupati pendamping eka", ucapnya.
 
PAN diakuinya telah mengusulkan nama kadernya yakni ketua dpd pan, Muhammad Jamil untuk menjadi calon wakil bupati.
 
"Kita komunikasikan dulu dengan partai koalisi lainnya, sehingga nama yang disetujui oleh parpol koalisi disetorkan ke dprd", katanya.
 
Ia menjelaskan wakil bupati yang diinginkan PAN harus memiliki integritas, bersih dalam pengertian tidak pernah memiliki celah dalam politik, dan mampu bekerjasama dengan siapapun khususnya bupatinya.
 
"Sosok itu diakuinya berada di dalam diri ketua dpd pan kabupaten bekasi muhammad jamil", tutupnya.

 

Reporter : Ardi Mahardika
- Dilihat 1187 Kali
Berita Terkait

0 Comments